Judul
|
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Independensi Auditor di Jawa Tengah (Studi Empiris pada Kantor
Akuntan Publik di Jawa Tengah)
|
Jurnal
|
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan
Perbankan
|
No ISSN
|
1979-4878
|
Volume & Halaman
|
Vol. 4, No.2, Hal. 124-135
|
Tahun
|
Nopember 2015
|
Penulis
|
Brilian Akbar Rakai A.W.S, Andi
Kartika
|
Reviewer
|
Arofah Rita Sahara
|
Tanggal
|
15 Oktober 2017
|
Abstrak
|
Jurnal
yang berjudul ” Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor di Jawa
Tengah (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)” berisi
tentang penelitian tentang analisis 6 faktor yang mempengaruhi independensi
auditor di Provinsi Jawa Tengah, yaitu ikatan kepentingan keuangan, pemberian
jasa selain jasa audit, lamanya hubungan atau penugasan audit, persaingan
antar kantor audit, besarnya ukuran kantor akuntan publik dan besarnya audit
fee.
Abstrak
yang disajikan penulis menggunakan dua Bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke topik pembahasan
dalam jurnal, namun isi abstrak menurut saya tidak mudah dipahami untuk
hasilnya, karena menggunakan istilah yang tidak biasa dan tidak umum yaitu mengenai
auditor’s kemerdekaan.
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ikatan kepentingan keuangan dan hubungan
usaha dengan klien, pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya hubungan
audit, persaingan antar KAP, ukuran KAP, dan besarnya audit fee terhadap
independensi auditor di Jawa Tengah.
|
Subjek Penelitian
|
Kantor Akuntan Publik di
Jawa Tengah
|
Landasan Teori dan
Hipotesis
|
Dalam
penelitian ini menggunakan landasan teori dari Standar Professional Akuntan
Publik (SPAP) seksi 220, (2001) yang menjabarkan tentang arti independen
untuk seorang akuntan publik
Dalam
landasan teori ini peneliti juga mendeskripsikan per variablenya. Selain itu,
peneliti memberikan hipotesa dari hasil penelitian sebelumnya yang dia
gunakan sebagai acuan dalam penelitiannya. Dalam setiap variable diperoleh hipotesa
sebagai berikut:
Pengaruh ikatan kepentingan keuangan dan
hubungan usaha terhadap independensi auditor.
Penelitian
yang dilakukan oleh Ika dan Wibowo (2011), Yanthi, dkk (2012), dan Dahlan,
dkk (2012) menemukan adanya pengaruh negatif antara ikatan kepentingan
keuangan terhadap independensi auditor. Hipotesis yang dirumuskan adalah H1:
Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha berpengaruh negatif terhadap
independensi auditor.
Pengaruh pemberian jasa lain selain jasa
audit terhadap independensi auditor.
Ika dan
Wibowo(2011) serta Dahlan, dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian jasa
selain jasa audit memberikan pengaruh negitif terhadap independensi auditor.
Hipotesis yang dirumuskan adalah H2: Pemberian jasa lain selain jasa audit
berpengaruh negatif terhadap independensi auditor.
Pengaruh lamanya hubungan audit dengan
klien terhadap independensi auditor.
Penelitian
yang dilakukan oleh Ika dan Wibowo (2011), Ahmad, dkk (2012), dan Kasidi
(2007) menyatakan bahwa lamanya hubungan audit (Tenure of audit) berpengaruh
secara negatif terhadap independensi. Hipotesis yang dirumuskan adalah H3:
Lamanya hubungan audit dengan klien berpengaruh secara negatif terhadap independensi
auditor.
Pengaruh persaingan antar kantor akuntan
publik terhadap independensi auditor.
Penelitian
dari Ika dan Wibowo (2011), Dahlan, dkk (2012), John et al., (2013), dan
AbuBakar et al., (2009) menyimpulkan tidak ada pengaruh antar persaingan KAP
dengan independensi. Namun Penelitian Yanthi dkk, 2012 menyimpulkan bahwa
persaingan KAP berpengaruh negatif terhadap independensi. Hipotesis yang
dirumuskan adalah H4: Persaingan antar kantor akuntan publik berpengaruh
negatif terhadap Independensi Auditor.
Pengaruh ukuran kantor akuntan publik
terhadap independensi auditor.
Mayoritas
studi empiris yang ada mengemukakan bahwa semakin besarnya ukuran kantor
akuntan publik, maka akan semakin tahan terhadap tekanan klien, sehingga
independensi auditor dapat terjaga (Ika dan Wibowo, 2011, Yanthi dkk, 2012),
Putri dkk, 2012, Cahyadi, 2013, dan John et. al., 2013). Hipotesis yang
dirumuskan adalah H5: Ukuran besarnya kantor akuntan publik berpengaruh
positif terhadap independensi auditor.
Pengaruh besarnya audit fee terhadap
independensi auditor.
Besarnya
audit fee berpengaruh positif terhadap independensi auditor (Ika dan Wibowo,
2011, Dahlan dkk, 2012, Putri dkk, 2012, Cahyadi, 2013, John et. al., 2013,
dan Abu Bakar et. al., 2009). Hipotesis yang dirumuskan adalah H6: Audit fee
berpengaruh positif terhadap independensi auditor.
|
Metode Penelitian
|
Populasi
dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
Publik di Jawa Tengah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per
tanggal 31 Januari 2015. Sampel dalam penelitian ini merupakan 14 KAP dengan
jumlah 72 responden.
Metode
sampel yang digunakan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria
responden minimal telah bekerja selama satu tahun pada KAP yang bersangkutan.
Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode
survey dan wawancara yang berupa pertanyaan tertulis (kuesioner) dan lisan.
Metode
analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.
|
Pembahasan
|
Hasil
penelitian yang dilakukan dengan metode pengujiannya adalah sebagai berikut:
(1) ikatan
keuangan dan hubungan usaha berpengaruh signifikan terhadap independensi
auditor; (2) pemberian jasa selain jasa audit tidak mempengaruhi independensi
auditor; (3) lamanya hubungan audit dengan klien tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap independensi auditor; (4) persaingan antar KAP tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor; (5) ukuran
KAP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor; (6) audit
fee berpengaruh positif signifikan terhadap independensi.
Dalam pokok
bahasan penelitian diatas, penulis menjelaskan secara terstruktur setiap
variabelnya dan memberikan hasil penelitian terdahulu yang mendukung hasil
pengujian atas hipotesa penelitian tersebut.
|
Kesimpulan
|
Pada bagian kesimpulan ini penulis cukup
ringkas dalam menyimpulkan hasil penelitian. Namun untuk pemilihan kalimat
dalam kesimpulan tidak sama dengan hasil penelitiannya, sehingga menimbulkan
beda presepsi antara hasil penelitian dengan kesimpulan, meskipun dikalimat
berikutnya diperjelas maksud atas kalimat sebelumnya. Contoh: Persaiangan antar KAP memiliki arah
hubungan positif tidak signifikan terhadap independensi. Hal ini
mengindikasikan bahwa persaingan KAP tidak mempengaruhi independensi.
|
Kekuatan Penelitian
|
·
Penelitian
banyak mendapatkan pendukung atau referensi dari penelitian-penelitian sebelumnya
·
Penjelasan
dalam hasil penelitian cukup terstruktur, dijelaskan setiap variabelnya
beserta penjelasannya
·
Alat yang digunakan dalam penelitian berupa survey,
wawancara dan kuesioner yang cukup mudah digunakan oleh subjek penelitian
sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan waktu yang lama
|
Kelemahan Penelitian
|
·
Banyak
kesalahan dalam penulisan atau “typo”
sehingga perlu banyak dikoreksi
·
Kalimat
bahasa yang digunakan tidak konsisten sehingga menimbulkan kebingungan bagi
pembaca
·
Pada
keterbatasan peneliti sudah mengetahui resiko penelitian yang dilakukan yaitu
dengan mendistribusikan kuisioner pada jadwal kerja terpadat bagi auditor
sehingga terdapat kendala dalam pendistribusian kuisioner namun tetap
dilakukan.
·
Terdapat
beberapa istilah atau kalimat yang dapat menimbulkan kebingungan dan beda
presepsi oleh pembaca
|
0 comment:
Posting Komentar