Rabu, 18 Oktober 2017

Review Jurnal Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor di Jawa Tengah (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)

Judul
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor di Jawa Tengah (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)
Jurnal
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
No ISSN
1979-4878
Volume & Halaman
Vol. 4, No.2, Hal. 124-135
Tahun
Nopember 2015
Penulis
Brilian Akbar Rakai A.W.S, Andi Kartika
Reviewer
Arofah Rita Sahara
Tanggal
15 Oktober 2017

Abstrak
Jurnal yang berjudul ” Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor di Jawa Tengah (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)” berisi tentang penelitian tentang analisis 6 faktor yang mempengaruhi independensi auditor di Provinsi Jawa Tengah, yaitu ikatan kepentingan keuangan, pemberian jasa selain jasa audit, lamanya hubungan atau penugasan audit, persaingan antar kantor audit, besarnya ukuran kantor akuntan publik dan besarnya audit fee.

Abstrak yang disajikan penulis menggunakan dua Bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke topik pembahasan dalam jurnal, namun isi abstrak menurut saya tidak mudah dipahami untuk hasilnya, karena menggunakan istilah yang tidak biasa dan tidak umum yaitu mengenai auditor’s kemerdekaan.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya hubungan audit, persaingan antar KAP, ukuran KAP, dan besarnya audit fee terhadap independensi auditor di Jawa Tengah.
Subjek Penelitian
Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah
Landasan Teori dan Hipotesis
Dalam penelitian ini menggunakan landasan teori dari Standar Professional Akuntan Publik (SPAP) seksi 220, (2001) yang menjabarkan tentang arti independen untuk seorang akuntan publik
Dalam landasan teori ini peneliti juga mendeskripsikan per variablenya. Selain itu, peneliti memberikan hipotesa dari hasil penelitian sebelumnya yang dia gunakan sebagai acuan dalam penelitiannya.  Dalam setiap variable diperoleh hipotesa sebagai berikut:

Pengaruh ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha terhadap independensi auditor.
Penelitian yang dilakukan oleh Ika dan Wibowo (2011), Yanthi, dkk (2012), dan Dahlan, dkk (2012) menemukan adanya pengaruh negatif antara ikatan kepentingan keuangan terhadap independensi auditor. Hipotesis yang dirumuskan adalah H1: Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha berpengaruh negatif terhadap independensi auditor. 

Pengaruh pemberian jasa lain selain jasa audit terhadap independensi auditor.
Ika dan Wibowo(2011) serta Dahlan, dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian jasa selain jasa audit memberikan pengaruh negitif terhadap independensi auditor. Hipotesis yang dirumuskan adalah H2: Pemberian jasa lain selain jasa audit berpengaruh negatif terhadap independensi auditor.

Pengaruh lamanya hubungan audit dengan klien terhadap independensi auditor.
Penelitian yang dilakukan oleh Ika dan Wibowo (2011), Ahmad, dkk (2012), dan Kasidi (2007) menyatakan bahwa lamanya hubungan audit (Tenure of audit) berpengaruh secara negatif terhadap independensi. Hipotesis yang dirumuskan adalah H3: Lamanya hubungan audit dengan klien berpengaruh secara negatif terhadap independensi auditor.

Pengaruh persaingan antar kantor akuntan publik terhadap independensi auditor.
Penelitian dari Ika dan Wibowo (2011), Dahlan, dkk (2012), John et al., (2013), dan AbuBakar et al., (2009) menyimpulkan tidak ada pengaruh antar persaingan KAP dengan independensi. Namun Penelitian Yanthi dkk, 2012 menyimpulkan bahwa persaingan KAP berpengaruh negatif terhadap independensi. Hipotesis yang dirumuskan adalah H4: Persaingan antar kantor akuntan publik berpengaruh negatif terhadap Independensi Auditor.

Pengaruh ukuran kantor akuntan publik terhadap independensi auditor.
Mayoritas studi empiris yang ada mengemukakan bahwa semakin besarnya ukuran kantor akuntan publik, maka akan semakin tahan terhadap tekanan klien, sehingga independensi auditor dapat terjaga (Ika dan Wibowo, 2011, Yanthi dkk, 2012), Putri dkk, 2012, Cahyadi, 2013, dan John et. al., 2013). Hipotesis yang dirumuskan adalah H5: Ukuran besarnya kantor akuntan publik berpengaruh positif terhadap independensi auditor.

Pengaruh besarnya audit fee terhadap independensi auditor.
Besarnya audit fee berpengaruh positif terhadap independensi auditor (Ika dan Wibowo, 2011, Dahlan dkk, 2012, Putri dkk, 2012, Cahyadi, 2013, John et. al., 2013, dan Abu Bakar et. al., 2009). Hipotesis yang dirumuskan adalah H6: Audit fee berpengaruh positif terhadap independensi auditor.
Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tanggal 31 Januari 2015. Sampel dalam penelitian ini merupakan 14 KAP dengan jumlah 72 responden.

Metode sampel yang digunakan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria responden minimal telah bekerja selama satu tahun pada KAP yang bersangkutan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode survey dan wawancara yang berupa pertanyaan tertulis (kuesioner) dan lisan.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Pembahasan
Hasil penelitian yang dilakukan dengan metode pengujiannya adalah sebagai berikut:
(1) ikatan keuangan dan hubungan usaha berpengaruh signifikan terhadap independensi auditor; (2) pemberian jasa selain jasa audit tidak mempengaruhi independensi auditor; (3) lamanya hubungan audit dengan klien tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor; (4) persaingan antar KAP tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor; (5) ukuran KAP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor; (6) audit fee berpengaruh positif signifikan terhadap independensi.
Dalam pokok bahasan penelitian diatas, penulis menjelaskan secara terstruktur setiap variabelnya dan memberikan hasil penelitian terdahulu yang mendukung hasil pengujian atas hipotesa penelitian tersebut.
Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan ini penulis cukup ringkas dalam menyimpulkan hasil penelitian. Namun untuk pemilihan kalimat dalam kesimpulan tidak sama dengan hasil penelitiannya, sehingga menimbulkan beda presepsi antara hasil penelitian dengan kesimpulan, meskipun dikalimat berikutnya diperjelas maksud atas kalimat sebelumnya. Contoh: Persaiangan antar KAP memiliki arah hubungan positif tidak signifikan terhadap independensi. Hal ini mengindikasikan bahwa persaingan KAP tidak mempengaruhi independensi.
Kekuatan Penelitian
·         Penelitian banyak mendapatkan pendukung atau referensi dari penelitian-penelitian sebelumnya
·         Penjelasan dalam hasil penelitian cukup terstruktur, dijelaskan setiap variabelnya beserta penjelasannya
·         Alat yang digunakan dalam penelitian berupa survey, wawancara dan kuesioner yang cukup mudah digunakan oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan waktu yang lama

Kelemahan Penelitian
·         Banyak kesalahan dalam penulisan atau “typo” sehingga perlu banyak dikoreksi
·         Kalimat bahasa yang digunakan tidak konsisten sehingga menimbulkan kebingungan bagi pembaca
·         Pada keterbatasan peneliti sudah mengetahui resiko penelitian yang dilakukan yaitu dengan mendistribusikan kuisioner pada jadwal kerja terpadat bagi auditor sehingga terdapat kendala dalam pendistribusian kuisioner namun tetap dilakukan.
·         Terdapat beberapa istilah atau kalimat yang dapat menimbulkan kebingungan dan beda presepsi oleh pembaca


Share:

Related Posts:

0 comment:

Posting Komentar