Jumat, 27 Maret 2015

The Brunei 1



THE BEST ABILITY WITH THE SMALL MAIND LAND
“BRUNEI DARUSSALAM STATE”
 
Tanggal 1 Januari 1984, menjadi negara merdeka dan berdaulat penuh (bekas jajahan Inggris).
Kepala Negara / Kepala Pemerintahan: Sultan Haji Hassanal Bolkiah (memerintah sejak tanggal 5 Oktober 1967).
Nama resmi Sultan: Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah ibni, Al-Marhum Sultan Haji Omar ‘Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien, Sultan dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam.
Kepala Negara/Pemerintahan: Sultan Haji Hassanal Bolkiah, yang merangkap jabatan sebagai Perdana Menteri, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (ABDB), Menteri Pertahanan, Menteri Keuangan, Kepala Agama Islam Negara, Inspektur Jenderal Polis Diraja Brunei (PDB), Chancellor (Rektor) Universiti Brunei Darussalam (UBD), dan Chancellor Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA).
Lagu kebangsaan: “Allah Peliharakan Sultan”.

SISTEM PEREKONOMIAN BRUNEI DARUSSALAM

A.SISTEM  ( SYSTEM )
 
Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan-persoalan ekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu negara.

Menurut Dumairy (1997),sistem ekonomi adalah suatu sistem yangmengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwasuatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistemkehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideology kehidupan masyarakat di suatu negara.

Hamid ( 2004) mendefinisikan sistem ekonomi sebagai keseluruhan lembaga atau pranata ekonomi yang hidup dalam suatu masyarakat yang dijadikan acuan oleh masyarakat tersebut dalam mencapai tujuan ekonomi yang telah ditetapkan. Karena sistem mempunyai lembaga, maka yang dimaksud dengan lembaga adalah organisasi atau kaidah ekonomi, baik formal maupun informal yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu baik dalam melakukan kegiatan rutin sehari-hari maupun dalam mencapai suatutujuanekonomi tertentu.Oleh sebab itu penentuan sistem ekonomi tidak dapat dilepaskan dari ideologi yang diyakini oleh negara. Ideologi tertentu akan melahirkan system ekonomi tertentu pula. Karena pada dasarnya negara melalui ideologinya telah memiliki cara pandang tertentu untuk memandang dan menyelesaikan persoalan yang  dihadapi. Sedangkan,  setiap sistem membutuhkan sekumpulan peraturan, ideologiyang mendasarinya, menjelaskan peraturan tersebut, dan keyakinan individu akan membuatnya terus dijalankan. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya bisa berbeda pada setiap negara. 



B. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN ( THE DEVELOPMENT)
           Pengertian Konsep Ekonomi Liberal  Neo liberalisme, sebagaimana dikemas oleh ordo liberalisme, adalah sebuah sistem  perekonomian yang dibangun di atas tiga prinsip sebagai berikut:
1) Tujuan utama ekonomi neoliberal adalah pengembangan kebebasan individu untuk  bersaing secara bebas-sempurna di pasar;
2) Kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi diakui; dan
3) Pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu yang alami, melainkan hasil dari penertiban  pasar yang dilakukan oleh negara melalui penerbitan undang-undang (Giersch, 1961).
Berdasarkan ketiga prinsip tersebut maka peranan negara dalam neoliberalisme dibatasi hanya sebagai pengatur dan penjaga bekerjanya mekanisme pasar. Dalam  perkembangannya, sebagaimana dikemas dalam paket Konsensus Washington, peran negara dalam neoliberalisme ditekankan untuk melakukan empat hal sebagai berikut:
(1)  pelaksanaan kebijakan anggaran ketat ;
(2) liberalisasi sektor keuangan;
(3) liberalisasi perdagangan; dan
(4) pelaksanaan privatisasi BUMN (Stiglitz, 2002)

Pengertian konsep ekonomi liberal menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1.      Menurut Adam Smith Salah satu tokoh penemu ekonomi klasik, ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami." Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan paham tersebut. Sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak ke arah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi yang  bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.
2.      Menurut Niccolo Machiavelli (Florence, 1469-1527)
Dia adalah seorang tokoh liberal terbaik yang dikenal dengan pendapatnya, II Principe. Dia adalah pendiri realis filosofi politis yang mendukung pemerintahan republik, angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan milik perorangan, dan pengekangan  pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu republik. Ia menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai suatu karakteristik yang  penting sebagai kepemerintahan yang stabil. Ia berargumentasi bahwa sebaik-baiknya kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh legitasi serta regulasi yang baik dari  pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin hukum dengan benar hanyalah orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya bisa dihilangkan dalam memelihara kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat bahwa realisme adalah pusat gagasan dalam  pelajaran politis dan mengutamakan kebebasan republik (individu) dibawah prinsip.
3.      Menurut Desiderius (Belanda, 1494-1536)
Dia adalah seorang tokoh liberal yang dikenal sebagai orang yang  berperikemanusiaan. Dia berkata bahwa masyarakat Erasmusian melintasi Eropa sampai pada taraf tertentu sebagai jawaban atas pergolakan reformasinya. Ia berhadapan dengan kebebasan berkehendak. Dalam karyanya De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio (1524), ia meneliti dengan kepintaran dan kejeniusannya untuk menghapus keterbatasan hidup sebagai  pernyataan atas kebebasan manusia.

Ciri-ciri Ekonomi Liberal
Ciri-ciri dari ekonomi liberal adalah sebagai berikut:
1)      Setiap orang bebas memiliki sumber-sumber produksi termasuk barang modal.
2)      Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
3)      Pemerintah tidak melakukan intervensi (campur tangan) secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4)      Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
5)      Timbul persaingan dalam masyarakat yang dilakukan secara bebas, terutama aktivitas ekonomi dilakukan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
6)      Oleh karena persaingan bebas, modal menjadi berperan penting dalam kegiatan ekonomi.
7)      Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar dan pasar merupakan dasar dari setiap tindakan ekonomi.
Dari cirri-ciri yang disebutkan di atas, ada beberapa nilai postif (kebaikan) dan negatif (kelemahan)  dari Negara yang menganut sistem ekonomi liberal ini.

Kebaikan Ekonomi Liberal
1.      Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
2.      Menumbuhkan inisiatif dan kreatifitas masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah / komando dari pemerintah.
3.      Muncul barang-barang yang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat sehingga barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasaran
4.      Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif ekonomi.

Kelemahan Ekonomi Liberal
1.      Pemilik sumber daya produksi atau pemilik modal mengeksploitasi golongan pekerja. Sehingga orang kaya akan semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
2.      Monopoli yang dilakukan perusahaan dapat merugikan masyarakat.
3.      Sulit melakukan pemerataan pendapatan.
4.      Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena pengerahan sumber daya oleh individu sering salah.
5.      Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat jika birokratnya korupsi.



   C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN BRUNEI DARUSSALAM
   
Sistem yang dianut oleh Negara yang mayoritas penduduknya Muslim ini adalah sistim liberal, seperti yang telah dijelaskan diatas mengenai sistem liberal. Dengan jumlah pendudukan yang terhitung sedikit dan wilayah Negara yang kecil, Negara ini sangat memungkinkan dapat maksimal dalam pengaturan sistem pemerintahannya baik lingkup kewarganegaraan, sumber daya, perekonomian, hukum dan lain sebagainya.sedangkan, dengan jumlah penduduk yang relatif kecil.
Brunei Darussalam menerapkan sistem perekonomian terbuka, artinya Negara asing bebas melakukan perdagangan di Negara yang beribu-kotakan di Bandar Sri Begawan ini, sehingga laju sektor per ekonomian Negara ini banyak dikuasi oleh Negara asing terutama Cina dan Inggris.Meskipun banyak sektor asing yang menguasi laju per ekonomian di Negara ini, Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah menetapkan penguasaan sektor-sektor perekonomian oleh orang-orang asing ini harus ada yang masuk ke dalam kas Negara demi memaksimalkan asset-aset Negaranya.
Sistem ekonomi yang dianut Negara Brunei ini memiliki kelebihan dan kelemahan yang sudah dibahas pada bab perkembangan system perekonomian.Jika kita lihat dari sisi negatifnya, kemampuan dan penguasaan warga negaranya terhadap ekonomi di Negaranya sendiri terbilang melemah, karena kemampuan dan pengetahuan penggunaan tekhnologi terbatas, selain itu menjamurnya industri dan perdagangan asing akan membawa kesulitan bagi masyrakat Brunei yang baru akan memulai langkahnya dalam bidang industry dan perdagangan. Sedangkan sisi positifnya, dengan pemerintahan yang jujur dan peduli dengan rakyat, maka warga Negara Brunei dapat hidup makmur dengan stabilitas perekonomian yang selalu terjaga.

Sektor Ekonomi Negara Brunei Darussalam
    “Brunei Darussalam has a small but wealthy economy, which is growing at a slow and steady rate. It has remained stable with an average inflation rate of 1.5% over the past twenty years. The people of Brunei Darussalam enjoy a high quality of life with an estimated US$31,000 per capita income – the second highest in the ASEAN region.
    Brunei Darussalam’s economy has been dominated by the oil and gas industry for the past 80 years. Hydrocarbon resources account for over 90% of its export and more than 50% of its Gross Domestic Product. Today, Brunei is the fourth largest oil producer in South East Asia and the ninth largest exporter of liquefied natural gas in the world.”

Dari artikel yang dikutip dari http://www.bedb.com.bn/why_ecoverview.html, diketahui mengenai pertumbuhan ekonomi di Brunei Darussalam. Brunei Darussalam merupakan Negara bekas jajahan Inggris yang dikenal kaya di South East Asia (Asia Tenggara). Meskipun secara Geografis memiliki wilayah Negara yang sangat kecil, namun tidak mencerminkan Negara miskin atau tertinggal. Sebaliknya, masyarakat di Brunei Darussalam dapat menikmati kehidupan yang serba “High Class” dengan pendapatan rata-rata per-kapita US $31,000 (sekitar Rp 403.000.000,- ). Peringkat dua tertinggi se-ASEAN.
Ekonomi di Negara Brunei Darussalam di dominasi oleh industry minyak dan gas sejak 80 tahun yang lalu. Ini merupakan salah satu bisnis ekonomi yang sangat mendominasi Negara tersebut. Selain itu, Pemerintah Brunei Darussalam juga menetapkan harga pajak pendapatan atau pendapatn pribadi dengan angka yang rendah. Dan mampu memberikan banyak subsidi kepada warga negaranya. Selain mengembangkan sumber daya alamnya yang disadari semakin lama akan semakin menurun, Negara ini juga telah mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang akan mampu bersaing untuk kedepannya. Dengan penerapan subsidi seklah gratis hingga tingkat  Universitas. Namun,  tidak hanya sumber daya manusia yang akan dipersiapkan, di BAB 2 pada point D akan dibahas lebih lanjut
    
     Peranan Pemerintah di Negara Brunei ini sangat penting dalam mempertahankan aset-aset Negara yang dimiliki. Sehingga, meskipun menerapkan sistem perekonomian liberal tidak membuat Negara Muslim ini membiarkan para penjajah merampas asset-aset dan hak penduduknya. Pemerintah sangat memperhatikan, mempedulikan kesejahteraan dan kemakmuran penduduknya.
   


D. PARA PELAKU EKONOMI di BRUNEI DARUSSALAM
Banyak diketahui bahwa Negara Brunei Darussalam menganut sistem ekonomi liberal yang mana, dengan sistem ekonomi ini perlu adanya pelaku. Di Indonesia pelaku ekonomi ada 3, yaitu koperasi, sektor swasta, sektor pemerintah. Sedangkan, di Negara Brunei dikenal ada 4 pelaku dalam sistem perekonomian yang sesuai dengan sistem liberal yang dianutnya, yaitu :
-          Pasar Komoditi
-          Sektor  Swasta
-          Sektor Rumah Tangga
-          Pasar Faktor Produksi
Sektor pemerintah tidak termasuk dalam pelaku ekonomi di Negara penganut sistem liberal, karena sistem ekonomi yang digunakan terbuka, perdagangan bebas, maka pemerintah tidak ikut campur tangan dalam pelaksanaanya, namun tetap berkuasa atas penjagaan asset-aset Negara-nya. Hal ini demi melindungi penduduknya dari jajahan-jajahan Negara yang berdagang bebas di Negara tersebut.

QUICK FACTS ABOUT BRUNEI
·       Highest human development index in the Islamic world (Human Development Report 2009)
·       Highest macroeconomic stability in the world (Global Competitiveness Report 2009-2010)
·       2nd highest per capita income in ASEAN (Global Competitiveness Report 2009-2010)
·       2nd highest quality of life in ASEAN (Human Development Report 2009)
·       3rd most favourable tax regime in Asia (Global Competitiveness Report 2009-2010)
·       4th largest oil producer in ASEAN (World Trade Organization, 2008)
·       9th largest LNG exporter in the world (World Trade Organization, 2008)
·       One of the lowest inflation rates in the world – 2.7% (Global Competitiveness Report 2009-2010)
·       One of the highest literacy rates in the world – 94.9% (Human Development Report 2009)
·       One of the best healthcare systems in Asia (World Health Organization)
  
Next Page       





   




 


Share:

Related Posts: