Aku percaya dalam setiap luka Allah datangkan besertanya bahagia. Kamu sadar bukan? bahwa selamanya tidak ada kesedihan, dan begitupula kebahagiaan di dunia fana yang memang segalanya bersifat sementara.
kesengsaraan abadi hanya ada di akhirat yang sering kita sebut dengan neraka.
kebahagiaan abadi hanya ada di akhirat yang sering kita sebut dengan surga.
Lalu apa yang membuat kita bisa jadi orang terbodoh didunia akhirat dengan yang namanya putus asa terlebih bunuh diri?
Biarlah orang lain itu mengambil hak kita, kita hanya perlu mempertahankan semampunya atau jika hati kita mampu mulia kita ikhlaskan saja.
Sakit memang ketika kebahagiaan kita direnggut paksa oleh orang lain, tapi berfikirlah orang lain itu tidak benar-benar murni kemampuan mereka, ada izin Tuhan didalamnya atas perbuatannya, entah itu untuk membalas dosa kita, atau sebagai ujian kita mencapai ridhoNya. Menjalani ujian ini tidak semudah lidah ini mengkritisi. Memang, memang demikian adanya.
Ya tapi inilah hidup, tidak simple seperti kalimat "santai saja, hidup jangan dibikin rumit" ah tapi ada benarnya, sesungguhnya kita adalah apa yang ada di hati dan pikiran kita. Yahh memang keduanya meninterprestasikan siapa kita sesungguhnya.
Jika dipikiran kamu diam itu adalah lebih baik daripada berucap sesuatu yang tidak bermanfaat dan menyakitkan yah silahkan, silahkan menjadi apa yang kamu fikirkan.
Kata bapakku dalam hidup ini sesungguhnya yang dicari adalah ketentraman, tapi tidak dengan pikiranku dan hatiku, karena yang aku yakini hidup ini adalah perjalanan dan apa yang akan tetap kita cari hanya satu " RidhoNYA". Meski diri ini tidak sempurna dalam implementasinya.
kesengsaraan abadi hanya ada di akhirat yang sering kita sebut dengan neraka.
kebahagiaan abadi hanya ada di akhirat yang sering kita sebut dengan surga.
Lalu apa yang membuat kita bisa jadi orang terbodoh didunia akhirat dengan yang namanya putus asa terlebih bunuh diri?
Biarlah orang lain itu mengambil hak kita, kita hanya perlu mempertahankan semampunya atau jika hati kita mampu mulia kita ikhlaskan saja.
Sakit memang ketika kebahagiaan kita direnggut paksa oleh orang lain, tapi berfikirlah orang lain itu tidak benar-benar murni kemampuan mereka, ada izin Tuhan didalamnya atas perbuatannya, entah itu untuk membalas dosa kita, atau sebagai ujian kita mencapai ridhoNya. Menjalani ujian ini tidak semudah lidah ini mengkritisi. Memang, memang demikian adanya.
Ya tapi inilah hidup, tidak simple seperti kalimat "santai saja, hidup jangan dibikin rumit" ah tapi ada benarnya, sesungguhnya kita adalah apa yang ada di hati dan pikiran kita. Yahh memang keduanya meninterprestasikan siapa kita sesungguhnya.
Jika dipikiran kamu diam itu adalah lebih baik daripada berucap sesuatu yang tidak bermanfaat dan menyakitkan yah silahkan, silahkan menjadi apa yang kamu fikirkan.
Kata bapakku dalam hidup ini sesungguhnya yang dicari adalah ketentraman, tapi tidak dengan pikiranku dan hatiku, karena yang aku yakini hidup ini adalah perjalanan dan apa yang akan tetap kita cari hanya satu " RidhoNYA". Meski diri ini tidak sempurna dalam implementasinya.
0 comment:
Posting Komentar