Dulu waktu masih sekolah hingga
sebelum menikah, aku tidak terlalu peduli dengan tingginya kebutuhan hidup,
tidak menghitung hitung yang namanya kewajiban yang harus kita bayarkan ke
negara, bersikap cuek terhadap kenaikan harga-harga.
-
-
Semakin tinggi penghasilan
kita, justru semakin menyilaukan mata hijau negara untuk menarik pajak dari
rakyatnya sendiri yang ingin kaya.
-
Kalau begitu pikiran bodohnya jadi miskin saja tak mengapa, tapi subsidi pun hanya omong kosong belaka. Apa negara tidak ingin rakyatnya hidup makmur berlimpah harta?
-
Kalau begitu pikiran bodohnya jadi miskin saja tak mengapa, tapi subsidi pun hanya omong kosong belaka. Apa negara tidak ingin rakyatnya hidup makmur berlimpah harta?
Atau hanya orang tertentu
saja yang boleh kaya?
-
-
Entahlah,,, disamping ingin
marah sebenarnya aku juga lelah.
-
-
Dari sedikit buku yang aku
baca, mungkin aku hanya sebatas tau pajak itu haram hukumnya dalam agama Islam, dan
dengan sedikit penglihatan aku di Negara-negara makmur nan kaya berlandaskan
hukum Islam, mereka tidak butuh harta dari rakyatnya, tapi mereka
mensejahterkan memberikan segala bentuk kemudahan dalam hidupnya.
-
-
Tuhan tau teramat tau,
kenapa diakhir zaman ini dibangun dengan sistim kapitalis, mencekik leher,
memperbudak sesama hamba.
-
-
Dunia ini sungguh mengapa
melelahkan, entah kenapa aku tiba-tiba merasa jengah dan begitu lelah.
-
-
Apalagi secara pribadi aku
baru benar-benar merasa terjajah, tunduk dengan aturan sesama manusia, bukannya
aturan sang pencipta.
-
-
Mungkin benar mereka yang
meneriakan kembali tegaknya khilafah bukan semata ikut tenggelam didalam arus huru hara, mungkin
mereka telah tersadar akan prahara.
-
Kita dicipta oleh Tuhan Sang Pencipta, tapi kita tunduk dalam sistem dan aturan yang dibuat oleh sesama yang dicipta.
-
Bukankah kita selalu bilang Tuhan kita sudah Maha Sempurna? Yang tidak mungkin keliru dalam membuat sebuah aturan? lalu mengapa?
-
Kita dicipta oleh Tuhan Sang Pencipta, tapi kita tunduk dalam sistem dan aturan yang dibuat oleh sesama yang dicipta.
-
Bukankah kita selalu bilang Tuhan kita sudah Maha Sempurna? Yang tidak mungkin keliru dalam membuat sebuah aturan? lalu mengapa?
0 comment:
Posting Komentar