Selasa, 29 Januari 2019

Bukan Sekedar Teori Konspirasi Kebetulan


(Doktrin keraguan eksistensi Tuhan )

Telah banyak buku-buku teori konspirasi yang membahas tentang gerakan-gerakan yahudi. Tapi hingga sekarang masih sangat sedikit orang yang benar-benar menganggapnya itu nyata bukan hanya sekedar konspirasi yang masih diragukan kebenarnnya. Seharusnya sebagai umat Islam kita tidak meragukan hal tersebut karena Allah berkali-kali memperingatkannya dalam Al-Quran tentang sifat-sifat orang yahudi yang memang tamak akan dunia.

Awal mula membeli buku Homo Deus karangan Yuval Noah Harari saya tidak tau siapa Yuval Noah Harari, dan saya juga tidak membaca bukunya yang sebelumnya yang menjadi international best seller berjudul homosapiens, dimana kita tahu itu pembohongan public bahwa kita bukan dari bangsa hewan, namun kita diciptkan dengan kemuliaan akal. Ketika membeli buku tersebut saya hanya tertarik dengan synopsisnya saja, dan memang kata homodeus itu masih terasa asing dibanding homosapiens yang dari duduk sekolah dasar kita sudah diperkenalkan sejarah nenek moyang kita. Sampai akhirnya semakin membaca tulisannya semakin merasa perlu tau agama si penulis, bahkan sempat berfikir dia atheis, ternyata setelah googling dia adalah seorang yahudi berkebangsaan Israel.

Dalam buku tersebut saya justru menemukan bahwa apa yang dia pikirkan dan dituangkan dalam tulisannya mencerminkan sikap seorang yahudi yang diterangkan dalam Al-Quran.  Selain itu saya mulai berfikir bahwa buku-buku mengenai konspirasi Yahudi yang pernah saya baca bukan hanya sekedar teori konspirasi kebetulan.

Kenapa awalnya saya berfikir si penulis adalah seorang atheis? Karena dia mengkritisi injil dan juga menggunakan nama Tuhan seperti halnya sejajar dengan ciptaanya. Dalam antroposen hal. 89 “ bukan membiarkan adam terus mengumpulkan buah-buahan liar, seorang tuhan yang marah mengutuknya, “makanlah roti dengan kringat sikumu”. Dia mewujudkan tuhan dengan sesuatu yang sama wujud nya dengan manusia.

Ketika manusia modern, menemukan bahwa mereka sesungguhnya hasil evolusi dari reptile, mereka memberontak kepada Tuhan dan berhenti mendengarkan-Nya atau bahkan mempercayai eksistensi -Nya.

Dan dalam tulisannya juga menggambarkan bagaimana doktrin-doktrin yahudinya untuk para goyim agar jauh dari Tuhannya adalah seperti dalam Antroposen hal. 113 : “ Kalau revolusi agrikultur memunculkan agama-agama bertuhan, maka revolusi saintifik melahirkan agama-agama humanis, yang didalamnya menusia menggantikan tuhan-tuhan. “

Dalam buku ini dikemas secerdas mungkin seorang pemuja sains dengan meragukan eksistensi  pencipta. Sayangnya jika buku ini dibaca oleh orang yang tidak berpegang teguh pada kitab suci, atau yang masih meragukannya maka akan membentuk pikiran yang sesuai dengan doktrin-doktrin tersebut.

Selain itu dalam tulisan tersebut, semakin lama semakin mencoba memunculkan keraguan terhadap eksistensi Tuhan, dimana ketika mereka mencoba menjelaskan tentang system otak yang sangat rumit untuk menjelaskan bagaimana rasa pada manusia itu bisa muncul dan mereka menganalogikan dengan kemacetan lalu lintas dan aktivitas bursa saham. Sedang mereka menemukan fakta bahwa kemampuan otak mereka yang mereka puja-puja tidak mampu menembus ilmu Tuhan, namun mereka tetap sombong dengan dirinya dan tidak mengurangi niat sedikitpun untuk menyesatkan manusia lain. Para ilmuwan tidak tahu bagaimana suatu kumpulan sinyal eletrik otak menciptkan pengalaman-pengalaman subyektif.

“ Mungkin pikiran juga harus ikut jiwa, Tuhan dan ether kebak sampah sains” (Penanda Manusia hal.133)
Dan tulisannya ini sangat sesuai dalam salah satu buku tentang konspirasi yahudi yang membahas tentang pergerakan Freemasonry, dimana salah satunya adalah perkumpulan freemasonry berwajah social yaitu Rotary Club yang anggotanya terdiri dari majelis tinggi & majelis menengah, didirikan pada tahun 1905 yang mengutamakan gerakan humanism dan menanamkan dasar-dasar plotisme, dimana paham tersebut mengambangkan semua paham dan agama, yang mungkin akan saya bahas pada tulisan saya berikutnya. Kembali lagi tujuan mereka tersebut sesuai dengan tulisan seorang Yahudi sendiri dalam antroposen hal.113 mengenai melahirkan agama-agama humanis. Sehingga saya berkesimpulan hal tersebut bukan sekedar teori konspirasi kebetulan.

Share:

Related Posts:

0 comment:

Posting Komentar