Jumat, 28 November 2014

Resiko Investasi di Indonesia



Risiko Berinvestasi di Indonesia
http://cdn0-e.production.liputan6.static6.com/medias/13499/big/investasi130325c.jpg 


Bisnis juga tidak jauh dari masalah mengenai investasi. Investasi merupakan bagian dari suatu bisnis. Karena disini dia bertujuan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. Seorang pebisnis apalagi dalam sekala yang sudah high. Dia akan berfikir lebih panjang dengan berinvestasi.

Investasi memiliki dua faktor yaitu keberhasilan (laba) dan juga resiko. Pada umumnya boleh dikatakan bahwa semakin tinggi risiko, semakin tinggi juga potensi laba. Selama beberapa tahun terakhir Indonesia telah menunjukkan bahwa investasi tertentu sangat menguntungkan (misalnya di pasar saham, bidang properti dan komoditas), namun berinvestasi di Indonesia lebih banyak risiko dibandingkan berinvestasi di negara-negara yang maju, karena Indonesia mempunyai dinamika dan karakteristik tertentu yang dapat menggagalkan investasi.
Demonstrasi, berlangsung hampir setiap hari di Indonesia meskipun biasanya hanya skala kecil. Hal-hal yang diprotes berkisar dari isu-isu politik (misalnya kinerja pemerintah yang dianggap lemah) dan masalah ekonomi (misalnya upah rendah) ke isu sosial (misalnya hal-hal agama). Dan juga terkadang menimbulkan aksi yang anarkis. Demonstrasi-demonstrasi ini dapat diarahkan -secara vertikal- kepada pemerintah atau -secara horizontal- ke kelompok-kelompok lain di masyarakat Indonesia. Demonstrasi-demonstrasi ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak puas dengan keadaan negara saat ini. Sejarah modern Indonesia telah menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus ekstrem (penggulingan Soeharto tahun 1998), tekanan masyarakat mampu menumbangkan kekuasaan politik dan mengimplikasikan dampak buruk terhadap ekonomi nasional. Meskipun tampaknya tidak mungkin bahwa peristiwa ekstrem seperti itu muncul kembali karena konteks politik sekarang berbeda. Namun harus disadari bahwa ada potensi frustrasi di sebagian masyarakat Indonesia yang harus diwaspadai. 
Pada intinya dengan persiapan yang mantap serta informasi yang menyeluruh dan terpercaya merupakan kunci berinvestasi di negara manapun. 





Resiko Korupsi
Sudah tahu tentunya angka korupsi di Indonesia mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, dan oknum-oknumnya adalah para pejabat sendiri.  Di Indonesia korupsi telah menjadi intrinsik mendarah daging dan menjadi seperti sebuah tradisi. Bahkan pejabat KPK yang dikenal sebagai pemberantas korupsi pun justru melakukan perbuatan keji tersebut. Para koruptor itu sebenarnya adalah pengemis berdasi. Dan ini adalah resiko yang juga harus diperhatikan oleh para investor, karena tidak dipungkiri akan terjadi pemanipulasian angka. Masalah korupsi ini mencapai puncaknya mungkin pada saat rezim Orde Baru Presiden Soeharto (1965-1998). Masalah korupsi politik di Indonesia terus menjadi headline news setiap hari di media Indonesia dan menimbulkan banyak perdebatan panas dan diskusi sengit. Di kalangan akademik para cendekiawan secara terus-menerus mencari jawaban atas pertanyaan apakah korupsi ini sudah memiliki akarnya di masyarakat tradisional pra-kolonial, zaman penjajahan Belanda, pendudukan Jepang yang relatif singkat (1942-1945) atau pemerintah Indonesia yang merdeka berikutnya. Meski demikan masih juga belum menemukan jawabannya. Namun, dengan bekal Agama yang sangat kuat sebenanya orang mampu terhindar dari perbuatan keji tersebut. Meski para pejabat telah disumpah bahkan di depan Al-Quran sekalipun, sepertinya itu bukan masalah besar bagi mereka. Mereka tidak takut dengan siapapun bahkan dengan sang penciptanya pun tidak. Apalagi dengan hukum yang bisa dibayar. Pada intinya resiko korupsi di Negara Indonesia ini sendiri belum bisa teratasi dan sudah menjadi resiko yang definite. 


Resiko Bencana Alam di Indonesia

Resiko berikutnya adalah bencana alam. Indonesia berada dalam lokasi Pasific Ring of Fire, sering kali terjadi erupsi gunung berapi. Gempa bumi, banjir dan juga tsunami. Beberapa orang mengatakan hingga waktu 15 tahun bencana alam di Indonesia telah membunuh ratusaan bahkan ribuan manusia juga mahkluk hidup dan juga ditambah dengan munculnya efek buruk lingkungan setelah terjadi bencana alam. Dan ini akan mempengaruhi infrastruktur dan juga menimbulkan biaya ekonomi.

Erupsi Gunung Berapi
Erupsi gunung berapi di Indonesia sudah sangat sering terjadi, bahkan dengan sebutan lokasi yang berada di sekitar Pasific Ring of Fire, Indonesia di kelilingi oleh gunung-gunung berapi.  Sehingga, kemungkinan terjadinya bencana alam gunung meletus lebih besar prosentasenya. Berikut yang saya kutip:

  Volcano
  Location
  Date of Eruption
   Casualties
  Merapi
  Central Java
  03 November 2010
          138
  Kelut
  East Java
  26 April 1966
          212
  Agung
  Bali
  17 March 1963
        1,148
  Merapi
  Central Java
  25 November 1930
        1,369
  Kelut
  East Java
  19 May 1919
        5,110
  Awu
  North Sulawesi
  07 June 1892
        1,532
  Krakatau
  Sunda Strait
  26 August 1883
       36,600
  Galunggung
  West Java
  08 October 1822
        4,011
  Tambora
  Sumbawa
  10 April 1815
       71,000+









Banjir
Bencana yang menjadi langganan di Indonesia setiap tahunnya pada musim penghujan. Padahal ini sangat aneh jika di lihat dari kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar adalah laut dan juga merupakan Negara tropis, yang terdapat banyak hutan dan juga potensi alam yang luar biasa. Sehrusnya pada musim penghujan hutan-hutan di Indonesia yang sangat luas mampu menjadi resapan air. Namun menapa bisa terjadi banjir? Yah tentu karena sudah banyaknya hutan-hutan yang mengalami penggundulan baik secara legal maupun illegal, belum lagi masalah membuang sampah disembarang tempat terlebih disungai. Lagi-lagi masalah kesadaran masyarakat, seharusnya masyarakat sadar akan dampak yang terjadi atas apa yang diperbuatnya. Sehingga bencana banjir pun sudah menjadi tamu rutin terutama dikota-kota di Indonesia. Dan bencana ini lagi-lagi akan menimbulkan biaya dan kerugian. Hal ini lah yang juga harus diperhatikan para investor. Dimana dia akan menanamkan sahamnya.  

Secara garis besar beberapa contoh bencana yang digambarkan akan, akan menjadi salah satu faktor yang diperhatikan para investor. Dengan resiko yang ada para investor akan memikirkan langkah apa yang akan diambil. Dan hal seperti inilah yang akan diperhatikan para investor. Di mana dia akan berinvestasi, dilingkungan seperti apa, dengan benefit berapa, dan resiko seperti apa. Namun, faktor bencana juga bukan merupakan prioritas utama terjadinya kegagalan investasi. Dimana pun berinvestasi pasti akan dibayangi oleh resiko-resiko tertentu dan yang membedakan hanyalah kuantitas atau prosentasenya.


Share:

Related Posts:

0 comment:

Posting Komentar