Kamis, 20 November 2014

Wiraswasta


“Merdeka.com - Apakah menjadi bos adalah kunci dari kebahagiaan di dunia kerja? Sebuah survei dari Inggris pun menjawab pertanyaan itu. Ternyata, wiraswasta adalah pekerja yang paling bahagia meskipun menghabiskan waktu lama untuk bekerja keras.

Survei tersebut tepatnya dilakukan oleh firma bisnis AXA Business Insurance. Menurut para ahli di sana, meskipun wiraswasta bekerja dua kali lebih keras dari pegawai biasa, mereka justru tiga kali lebih puas dengan pencapaiannya.

Wiraswasta juga dilaporkan kalau motivasi terbesar untuk mencoba hal baru dan menantang diri sendiri tidak lain adalah uang.

Sebagaimana dilansir dari Live Science, sayangnya menjadi wiraswasta juga rentan dengan kondisi stres. Terutama jika bisnis yang dikelola mengalami kesulitan keuangan.
Jika stres yang diderita pegawai adalah tekanan dari bos, uniknya wiraswasta justru merasa depresi jika berhadapan dengan pelanggan yang menyebalkan.

Selain itu, meskipun wiraswasta bekerja lebih giat, ternyata mereka cenderung suka menghabiskan liburan paling lama. Kepuasan dan masa bersenang-senang itulah yang akhirnya membuat lebih dari 50 persen wiraswasta mengaku bahwa kehidupannya semakin bahagia daripada menjadi pegawai biasa. “

Kutipan berita diatas menginspirasi saya untuk membahas masalah wiraswasta. Apa sih wiraswasta itu ? menurut saya,

Wiraswasta
Wiraswasta adalah orang yang dengan pikirannya dan caranya sendiri yang mungkin mengadaptasi dari orang lain untuk menjalankan suatu bisnis sendiri demi mendapat keuntungan yang bersifat materil. Seorang wiraswasta harus memiliki jiwa yang tangguh dan pantang menyerah. Karena, banyaknya resiko yang harus di tanggung sendiri. Namun, seperti kutipan berita yang saya baca diatas. Banyak para penerus bangsa jaman sekarang lebih memilih untuk menjadi seorang karyawan/karyawati. Setelah lulus dari perguruan tinggi hanya sebagian kecil dari mereka yang berfikir untuk menjadi seorang wiraswasta. Bahkan mereka beebondong-bondong melamar pekerjaan, bukan berbondong-bondong untuk membangun sebuah usaha. Padahal dengan bekal ilmu yang cukup, mereka dapat merancang sebuah usaha, dan mencari tahu bagaimana mendapatkan modal dengan resiko yang kecil. Dan dengan pergaulan yang mereka miliki, seharusnya mereka lebih mengenal masyarakat dan memahami sejauh mana masyarakat membutuhkan sebuah produk dan seintensif apa. Artinya, mereka akan lebih mudah memahami permintaan pasar.
Mereka cenderung terlalu takut dalam menghadapi resiko sebagai seorang wiraswasta, padahal resiko itu pasti dan ada dalam setiap langkah, termasuk hidup pun beresiko. Dengan modal tekad yang kuat seseorang akan mampu menjadi seorang wiraswastawan/wati. Setelah memiliki tekad yang kuat, sebaiknya belajar dengan tak henti-henti, karena ilmu merupakan salah satu modal yang mengiringi keberhasialan suatu usaha. 


Menjadi seorang wiraswasta harus memiliki :
1.   Tekad Kuat, Kemampuan dan Ilmu
Tekad yang kuat, seperti pembahasan sebelumnya, harus dimiliki oleh setiap calon wiraswastawan/wati. Dengan tekad yang kuat akan muncul suatu pikiran yang selalu positif kedepan, sehingga menimbulkan harapan-harapan baru untuk usaha yang dijalankannya. Dengan demikian ketika usahanya akan berada pada titik resiko yang pernah dibayangkan sebelumnya, dia tidak akan pernah menyerah dengan keadaan tersebut, justru karena tekad yang dimilikinya dia dapat melihat celah-celah positif dari keterpurukan tersebut. Sehingga keiinginannya untuk bangkit kembali pun sangat besar. Dan itu akan menjadi bekal keberhasilan usahanya kelak.
Selain tekad yang kuat, seorang calon wiraswasta juga harus berbekal skill/kemampuan dan juga dapat berbekal dari hobi yang dimiliki. Semisal kemampuan dia di bidang otomotif dan memiliki hobi di bidang tersebut, maka dia dapat membuka bengkel sendiri, membuka toko spare part, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan otomotif atau hobinya tersebut. Karena kemampuan adalah salah satu hal yang mampu menunjang perkembangan bisnis yang dijalankannya. Apalagi seorang wiraswasta tersebut hobi dalam bidangnya, ini akan lebih mendukung lagi.
Ilmu, ilmu dapat diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal seperti sekolah, les privat dan lain sebagainya. Sedangkan, pendidikan non formal dari lingkungan dan teman. Dan menjadi seorang wiraswasta juga dapat dimulai dari pertemanan. Misalkan, ada teman yang membutuhkan suatu barang, kita bisa mengajukan diri untuk mencarikannya dengan kita mengambil keuntungan dari usaha kita dari mencarikan barang tersebut. Jadi dengan modal tekad dan ilmu sudah membuat kita untuk berfikir positif dan terbuka selalu dengan peluang-peluang yang ada dihadapan.
Usaha! Usaha! Dan terus berusaha!
2.    Modal
Setelah kita memiliki tekad dan skill sesuai bidangnya. Artinya, kita sudah menentukan usaha apa yang akan dijalankan. Selanjutnya adalah mencari modal. Bisa dari uang/barang milik sendiri maupun berupa pinjaman. Sekarang, banyak pula bantuan pemerintah untuk para pengusaha pemula dengan bunga yang kecil. Dari bank atau koperasi.
3.    Strategi
Selain yang tersebut sebelumnya, seorang calon wiraswasta juga harus punya strategi dalam penjualan produknya, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Dan menjadi seorang wiraswasta harus bisa menjual produk yang sama atau berbeda dengan gaya dan cara yang berbeda agar menarik minat konsumen untuk mengenal produk kita lebih jauh hingga berminat untuk membayar produk tersebut.


Jadi, untuk menjadi seorang wiraswasta adalah pilihan hidup diri sendiri. Meskipun kita dipaksa oleh banyak pihak, namun jika kita tidak berminat dan tidak ada niat apalagi tekad, tidak akan pernah terwujud untuk menjadi seorang wiraswasta. 
Mengutip dari merdeka.com inilah 4 ciri seorang pengusaha/wiraswasta :

Merdeka.com - Seorang pengusaha memiliki ciri yang berbeda-beda. Mereka bisa saja seorang pemikir, orang yang visioner, yang gila kerja, nyentrik, atau bahkan ambisius. Namun semua pengusaha sejati pasti memiliki beberapa kualitas yang sama. Apa saja kualitas tersebut? Ini dia, seperti dijabarkan oleh Inc.com (27/12)

1. Menyukai petualangan
Memulai sebuah usaha tentu bukan pekerjaan yang pasti membuahkan keberhasilan besar. Anda seperti melakukan empat bulan perjalanan dengan persediaan makanan selama satu bulan. Anda tak akan tahu bagaimana usaha Anda berjalan dalam satu tahun pertama, atau bahkan berapa orang yang akan Anda butuhkan untuk mengembangkan usaha. Setiap pengusaha sejati tak boleh takut akan ketidakpastian. Mereka menikmati ketidakpastian dan menjadikannya harapan untuk kemungkinan yang besar.
2. Sabar
Berhasil dengan cara berwiraswasta bukanlah pekerjaan instan. Kesuksesan Anda tak akan terjadi semalam. Setiap pengusaha sejati harus memiliki cukup rasa sabar untuk terus mengembangkan usahanya. Sebuah perusahaan besar tentu dibangun selama bertahun-tahun. Seperti Amazon yang membutuhkan waktu sembilan tahun untuk menghasilkan keuntungan, Starbucks yang baru bisa sukses setelah lebih dari delapan tahun, atau perusahaan lainnya. Pendirinya mengalami pasang surut, kejatuhan, dan bangkit lagi. Jika Anda tak cukup sabar, bisa dipastikan perusahaan yang dibangun akan hancur tanpa kesempatan sukses.
3. Tak boleh perfeksionis
Bisnis yang dimulai dengan berwiraswasta bukanlah tempat untuk menghabiskan waktu Anda membenahi satu masalah. Banyak hal yang harus dibenahi dan diselesaikan. Seorang pengusaha sejati tak boleh bersikap terlalu kaku dan perfeksionis karena dia harus bisa menemukan cara untuk mampu mencoba mengatasi semua masalah hanya dengan sedikit pengetahuan. Jadi, Anda tak boleh terlalu perfeksionis dengan ingin menyelesaikan satu masalah dengan sempurna, baru mencoba menyelesaikan masalah lainnya.
4. Memiliki kemampuan 'menjual'
Sebagai orang yang membangun usaha sendiri, Anda harus menguasai kemampuan menjual. Dengan kata lain, Anda harus bisa menjadi sales terbaik bagi perusahaan Anda. Jika Anda ingin bekerja sama dengan orang lain, mengajak mereka untuk bergabung, atau membagi visi dan misi perusahaan dengan mereka, Anda harus bisa meyakinkan para rekanan untuk mengikuti dan bekerja bersama Anda. Untuk itu, Anda harus mampu melihat sisi menguntungkan bisnis Anda dan menjualnya dengan baik.
Itulah beberapa kualitas yang wajib dimiliki oleh pengusaha sejati. Apakah Anda sudah memiliki keempat kualitas di atas?
 



Share:

Related Posts:

0 comment:

Posting Komentar