Selasa, 22 November 2016

Indonesia tidak merupakan negara yang paling mudah untuk mendirikan perusahaan baru atau untuk berperan aktif di bidang bisnis. Keadaan tersebut tercermin dalam laporan peringkat indeks Doing Business 2016 yang diterbitkan Bank Dunia. Dalam laporan tersebut, Indonesia pada saat in berada di posisi 109. Salah satu masalah yang paling besar dalam pendirian perusahaan baru di Indonesia yaitu mendapatkan semua izin yang diperlukan. Proses perizinan bisa memakan waktu lama dan berbiaya mahal. Agar berhasil mengembangkan bisnis di Indonesia, penting sekali untuk membangun jaringan yang baik dengan kalangan bisnis dan pemerintah. Pengusaha asing harus sadar akan kepentingan jaringan ini dan berupaya untuk mengembangkannya.
Namun dilihat sekarang usaha-usaha bisnis yang ada di Indonesia baik itu milik swasta asing, pemerintah, maupun swasta dalam negeri memiliki nilai sisi positif terutama untuk pembangunan ekonomi di Negara Indonesia ini. Manfaat yang utama adalah tersedianya lapangan pekerjaan untuk masyrakat sehingga semakin besar bisnisnya maka tingkat pengangguranpun akan berkurang, berbanding terbalik dengan pertumbuhan bisnis.
Seperti yang dikutip pada artikel di www. iccwbo.org/products-and-services/trade-facilitation/9-steps-to-responsible-business-conduct/

“Business in society: making a positive and responsible contribution”

Business makes a huge contribution to economic and social development. Companies are eager to encourage environmental and social progress by remaining true to their own business principles. Whether these are formal or informal, they play an important role in bridging cultural diversity within companies and in enhancing awareness of societal values and concerns.

Namun, yang namanya bisnis tetap saja tidak akan terlepas dari tujuan utamanya yaitu adalah untuk kesejahteraan pemilik perusahaan dan pemegang saham. Sehingga terkadang kesejahteraan masyarakat kurang diperhatikan. Dan semakin berkembangnya tekhnologi dikawatirkan jumlah penangangguran semakin meningkat, tidak seperti yang diperkirakan awal. Kemajuan tekhnologi membuat manusia harus berpacu dengan waktu, sehingga mesin-mesin produksipun mulai diciptakan dan tenaga manusia mulai tidak dibuthkan. Hal ini lah yang harus segera dipikirkan pemecahannya.
Related image
Tidak selamanya berkembangnya bisnis disuatu negara berdampak baik bagi negara tersebut. Banyak dampak yang akan timbul setelahnya, terutama mengenai tempat. Bumi memiliki luas yang terbatas, pertumbuhan manusia semakin meningkat dari tahun ke tahun yaitu bertambah sebanyak 83 juta setiap tahunnya. Untuk itu pertumbuhan suatu bisnis juga harus diikuti regulasi agar menjaga kestabilan untuk kedepannya.

Sejauh ini bisnis-bisnis besar di Indonesia justru milik swasta dan dikuasi oleh swasta. Indonesia hanya sebagai wadah penyedia sumber daya baik alam maupun manusia. Kurangnya ketegasan pemimpin negara membuat masyrakat Indonesia sendiri justru kalah bersaing. Sudah seharusnya pemerintah lebih giat lagi membedayakan rakyatnya dan mulai menerapkan regulasi yang membatasi Negara Asing untuk menguasi perekonomian di Indonesia, mungkin hal ini akan berdampak negative khususnya masalah investasi, namun jika pemerintah dan masyarakat berkerjasama dan yakin mampu mengembangkan perekonomian tanpa negara asing terlalu banyak ikut campur mungkin banyak masyarakat Indonesia yang lebih sejahtera dan mengurangi kesenjangan ekonomi yan terlalu mencolok. Contoh sekarang adalah hampir seluruh sektor ekonomi di bidang perdagangan dikuasi oleh orang-orang Cina. Apalagi ditambah dengan berita penyelundupan tenaga kerja asing dari Cina, ini bukanlah berita yang baik. Sudah seharusnya pemerintah mulai tegas dengan hal ini demi meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Share:

Related Posts:

0 comment:

Posting Komentar