Selasa, 22 November 2016

Cara-cara Perusahaan dalam Memperoleh Sumber Dana



Cara-cara Perusahaan dalam Memperoleh Sumber Dana 

Secara garis besar sumber dana berdasarkan waktunya terbagi menjadi dua yaitu sumber pendanaan jangka pendek dan sumber pendanaan jangka panjang. 
Sumber pendanaan jangka panjang perusahaan di peroleh dari dua alternatif yaitu secara internal dan secara eksternal. Internal di peroleh melalui keuntungan dari kegiatan operasional perusahaan. sedangkan secara eksternal bisa di peroleh melalui publik dan investor.
Secara umum, sumber pendanaan jangka panjang ada empat macam yaitu saham, modal ventura, utang, dan saham preferen. Saham dan modal ventura merupakan sumber pendanaan jangka panjang yang berwujud kepemilikan. Sedangkan utang (seperti obligasi) merupakan sumber pendanaan jangka panjang yang berwujud pinjaman. Bentuk lain dari sumber pendanaan jangka panjang adalah saham preferen. Saham preferen merupakan bentuk saham tetapi mempunyai karakteristik seperti utang (obligasi).
Berikut pembahasan tentang sumber pendanaan jangka panjang yang akan di uraikan tersebut :

1.     SAHAM merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. pemegang saham memperoleh pendapatan dari dividen dan capital gain atau selisih antara harga jual dengan harga beli. Saham sangat berbeda dengan obligasi,  dimana saham tidak membayarkan pendapatan yang tetap. Dividen pada saham juga berbeda dengan bunga, dimana dividen tidak harus di bayarkan apabila perusahaan tidak mempunyai kas atau mempunyai kas.

2.    Modal Ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayaan kepada perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi modal sering di sebut dengan investee, sedangkan perusahaan yang memberi dana di sebut sebagai venture capitalist atau pihak investor.

Bentuk pembiayaan ini berbeda dengan utang bank. Utang bank mengharuskan membayar bunga setiap periodenya. Apabila perusahaan tersebut bangkrut maka pihak bank memperoleh prioritas lebih tinggi di bandingkan pemegang saham dalam distribusi pembagian kas dari penjualan aset likuiditas. Penghasilan modal ventura sama seperti penghasilan saham biasa, yaitu dari dividen dan dari apresiasi nilai saham di pegang.

Alternatif modal ventura ini akan menjadi menarik jika perusahaan berada pada kondisi – kondisi sebagai berikut:
  • Perusahaan sedang berusaha dalam pasar yang sedang tumbuh, dan mempunyai potensi untuk berkembang dengan cepat di masa mendatang.
  • Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha, dan belum dapat menghimpun dana dari pasar modal , atau tidak bisa ke bank karena alasan tertentu, misal karena bank menganggap usaha itu memiliki resiko yang terlalu tinggi.
  • Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi utang – utangnya, sekaligus memperbaiki struktur modal dan mengurangi beban bunga.
  • Perusahaan yang ingin mengembangkan  produk baru yang akan di lempar ke pasar. Bank barangkali menganggap produk atau inovasi baru itu terlalu berisiko tinggi dan karena itu tidak mau memberikan pinjaman untuk biaya proyek tersebut.
  • Perusahaan kecil yang di pandang tidak layak untuk memperoleh dana dari bank, karena belum di percaya  oleh bank atau karena tidak mempunyai agunan yang cukup.
Pada umumnya, perusahaan yang tidak di layani oleh bank, akan menjadi sasaran perusahaan modal ventura. Perusahaan modal ventura kemudian memberi dana dalam bentuk penyertaan, bukan dalam bentuk utang. Dana yang diserahkan di hitung sebagai saham. meskipun modal ventura akan sangat di rasakan bermanfaat oleh perusahaan kecil dan oleh perusahaan dalam tahap yang berbeda – beda, mulai dari tahap awal sampai perusahaan yang sudah mapan.

3.    Selain Saham, perusahaan juga bisa mendapatkan dana dengan cara menerbitkan instrumen utang. Insturmen utang bisa di jual langsung ke investor melalui surat berharga (sekuritas) yang disebut dengan obligasi. Di samping obligasi perusahaan juga bisa langsung meminjam ke perbankan atau lembaga keuangan lainnya (nonperbankan). Pinjaman tersebut merupakan instrumen utang. Perbedaannya dengan obligasi, obligasi merupakan sekuritas dan bisa di perjualbelikan dengan mudah.

Obligasi merupakan instrumen utang yang di keluarkan perusahaan dan di jual ke investor. Penjualan bisa di lakukan melalui bursa keuangan dan di catatkan atau bisa langsung di jual ke investor potensial. Struktur obligasi pada umumnya relatif sederhana. Perusahaan mengeluarkan surat berharga yang menjanjikan pembayaran pada periode tertentu. Kemudian surat utang tersebut memuat beberapa perjanjian yang lebih spesifik.

4.    Saham preferen merupakan bentuk saham tetapi mempunyai karakteristik obligasi (utang). Pemegang saham memperoleh dividen. Tetapi dividen tersebut seperti bunga, yang besarnya tetap atau sama per periodenya. Biasanya besarnya sejumlah persentase tertentu dari nilai nominal saham preferen untuk setiap periodenya.

Jika saham preferen di jual di pasar sekunder, maka harga pasar saham preferen akan berfluktuasi. Biasanya saham preferen di pandang mempunyai kemiripan dengan obligasi, sehingga pergerakan harga saham preferen  akan mendekati pergerakan harga pasar obligasi. Dalam neraca saham preferen di masukan ke dalam saham biasa.

jika dilihat dari sudut pandang investor, Sama halnya seperti utang, saham preferen memperoleh pendapatan yang tetap tetapi risiko saham preferen lebih tinggi di bandingkan dengan risiko pemegang utang, dan lebih rendah dibandingkan dengan risiko pemegang saham biasa.

Share:

Related Posts:

0 comment:

Posting Komentar