Cara-cara Perusahaan dalam Memperoleh
Sumber Dana
Secara garis
besar sumber dana berdasarkan waktunya terbagi menjadi dua yaitu sumber
pendanaan jangka pendek dan sumber pendanaan jangka panjang.
Sumber
pendanaan jangka panjang perusahaan di peroleh dari dua alternatif yaitu secara
internal dan secara eksternal. Internal di peroleh melalui keuntungan dari
kegiatan operasional perusahaan. sedangkan secara eksternal bisa di peroleh
melalui publik dan investor.
Secara umum, sumber pendanaan jangka
panjang ada empat macam yaitu saham, modal ventura, utang, dan saham preferen.
Saham dan modal ventura merupakan sumber pendanaan jangka panjang yang berwujud
kepemilikan. Sedangkan utang (seperti obligasi) merupakan sumber pendanaan
jangka panjang yang berwujud pinjaman. Bentuk lain dari sumber pendanaan jangka
panjang adalah saham preferen. Saham preferen merupakan bentuk saham tetapi
mempunyai karakteristik seperti utang (obligasi).
Berikut pembahasan tentang sumber
pendanaan jangka panjang yang akan di uraikan tersebut :
1. SAHAM
merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. pemegang saham memperoleh
pendapatan dari dividen dan capital gain atau selisih antara harga jual dengan
harga beli. Saham sangat berbeda dengan obligasi, dimana saham tidak
membayarkan pendapatan yang tetap. Dividen pada saham juga berbeda dengan
bunga, dimana dividen tidak harus di bayarkan apabila perusahaan tidak
mempunyai kas atau mempunyai kas.
2. Modal Ventura merupakan
bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayaan kepada perusahaan yang
membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi modal
sering di sebut dengan investee, sedangkan perusahaan yang memberi dana di
sebut sebagai venture capitalist atau pihak investor.
Bentuk pembiayaan ini berbeda dengan
utang bank. Utang bank mengharuskan membayar bunga setiap periodenya. Apabila
perusahaan tersebut bangkrut maka pihak bank memperoleh prioritas lebih tinggi
di bandingkan pemegang saham dalam distribusi pembagian kas dari penjualan aset
likuiditas. Penghasilan modal ventura sama seperti penghasilan saham biasa,
yaitu dari dividen dan dari apresiasi nilai saham di pegang.
Alternatif modal ventura ini akan
menjadi menarik jika perusahaan berada pada kondisi – kondisi sebagai berikut:
- Perusahaan sedang berusaha dalam pasar yang sedang tumbuh, dan mempunyai potensi untuk berkembang dengan cepat di masa mendatang.
- Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha, dan belum dapat menghimpun dana dari pasar modal , atau tidak bisa ke bank karena alasan tertentu, misal karena bank menganggap usaha itu memiliki resiko yang terlalu tinggi.
- Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi utang – utangnya, sekaligus memperbaiki struktur modal dan mengurangi beban bunga.
- Perusahaan yang ingin mengembangkan produk baru yang akan di lempar ke pasar. Bank barangkali menganggap produk atau inovasi baru itu terlalu berisiko tinggi dan karena itu tidak mau memberikan pinjaman untuk biaya proyek tersebut.
- Perusahaan kecil yang di pandang tidak layak untuk memperoleh dana dari bank, karena belum di percaya oleh bank atau karena tidak mempunyai agunan yang cukup.
Pada umumnya, perusahaan yang tidak di
layani oleh bank, akan menjadi sasaran perusahaan modal ventura. Perusahaan
modal ventura kemudian memberi dana dalam bentuk penyertaan, bukan dalam bentuk
utang. Dana yang diserahkan di hitung sebagai saham. meskipun modal ventura
akan sangat di rasakan bermanfaat oleh perusahaan kecil dan oleh perusahaan
dalam tahap yang berbeda – beda, mulai dari tahap awal sampai perusahaan yang
sudah mapan.
3. Selain Saham,
perusahaan juga bisa mendapatkan dana dengan cara menerbitkan instrumen utang.
Insturmen utang bisa di jual langsung ke investor melalui surat berharga
(sekuritas) yang disebut dengan obligasi. Di samping obligasi perusahaan juga
bisa langsung meminjam ke perbankan atau lembaga keuangan lainnya
(nonperbankan). Pinjaman tersebut merupakan instrumen utang. Perbedaannya
dengan obligasi, obligasi merupakan sekuritas dan bisa di perjualbelikan dengan
mudah.
Obligasi
merupakan instrumen utang yang di keluarkan perusahaan dan di jual ke investor.
Penjualan bisa di lakukan melalui bursa keuangan dan di catatkan atau bisa
langsung di jual ke investor potensial. Struktur obligasi pada umumnya relatif
sederhana. Perusahaan mengeluarkan surat berharga yang menjanjikan pembayaran
pada periode tertentu. Kemudian surat utang tersebut memuat beberapa perjanjian
yang lebih spesifik.
4. Saham preferen
merupakan bentuk saham tetapi mempunyai karakteristik obligasi (utang).
Pemegang saham memperoleh dividen. Tetapi dividen tersebut seperti bunga, yang
besarnya tetap atau sama per periodenya. Biasanya besarnya sejumlah persentase
tertentu dari nilai nominal saham preferen untuk setiap periodenya.
Jika
saham preferen di jual di pasar sekunder, maka harga pasar saham preferen akan
berfluktuasi. Biasanya saham preferen di pandang mempunyai kemiripan dengan
obligasi, sehingga pergerakan harga saham preferen akan mendekati pergerakan
harga pasar obligasi. Dalam neraca saham preferen di masukan ke dalam saham
biasa.
jika
dilihat dari sudut pandang investor, Sama halnya seperti utang, saham preferen
memperoleh pendapatan yang tetap tetapi risiko saham preferen lebih tinggi di
bandingkan dengan risiko pemegang utang, dan lebih rendah dibandingkan dengan
risiko pemegang saham biasa.
0 comment:
Posting Komentar