Kamis, 25 Oktober 2018

Kerena Pemimpin Kotaku Bukan Pelafadz kalimah Tauhid ……




 

Hari ini,Khamsa, 18 Rajab 1436 H aku menangis, Solo menangis penduduk yang 72% nya adalah muslim ini harus menutup telinga, menutup mata, dan memalingkan wajah, lalu merapatkan shafnya, mengkhusyukan shalatnya dan meneriakan kalimat tauhidnya ( LAILAHAILLAHALLAH MUHAMMADU RASULULLAH ). Tulisan ini saya buat setelah membaca beberapa kicauan di jejaring sosial yang menyebutkan tentang keadaan kota asal kelahiranku, Solo,Jawa Tengah. Mantan, kota pimpinan Presiden RI kita yang sekarang Jokowidodo. 

Taukah rasanya tersakiti karena penghianatan? Merasa diasingkan dan tidak diperhatikan?

Kurang lebih seperti itu yang dirasakan kaum muslimin sekarang.

Saya masih duduk di bangku kuliah, seorang karyawan salah satu perusahaan swasta.  Dan saya tidak pernah tahu mengapa saya tertarik dengan hal-hal yang mengancam agama saya, saya tertarik untuk membahasnya, untuk mengkajinya dan menentang keras tentunya. 

Kembali ke kasus, hari ini saya membaca kicauan di twit slah satu  muslim yang memberikan informasi keadaan kota solo yang mirip “kota vatikan di Roma”. Adanya pawai atau apa entahlah mereka menyebutnya. Di hari menyedihkan itu Rabu, 29 April 2015. Di Kotaku Solo diramaikan dengan acara kirab Salib menyambut hari Paskah(nya) umat Non Islam. Saya menyebutnya-“ nya?” Ya, tentu karena kami (ummat Islam) tidak meyakinin hari tersebut. Hanya mereka-mereka diluar  Islam saja yang meyakininya.

Saya sedikit marah menangis pula. Kenapa?  Karena mereka sudah berani secara terang-terangan mencuci otak muslim dengan ajaran  mereka, namun saya tidak dapat berbuat banyak, menyiksa rasanya dan tentunya kaum muslim yang notabenya awam agama lah yang menjadi sasaran empuk. Mana mungkin mereka berani mengambil sasaran dari kaum Muslim seperti alim ulama dan para muslim yang faham agama? Tentu akan ditolak keras secara baik-baik maupun mentah-mentah. 

Kirab atau pawai itu telah membuat ribuan manusia khususnya anak-anak muslim untuk menyaksikannya, dan mengabaikan adzan yang membiasakan mereka  untuk berlari lari ke masjid untuk mendapat pendidikan di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) ,belajar sholat berjamaah maupun hanya solat lalu bermain-main. Namun, fenomena pawai telah mengalihkan perhatian mereka sebagaimana pawai-pawai lainnya. Bukan salibnya yang membuat mereka tertarik (spseri yang dikaakan salah satu blog non-I yang mengatakan “Mereka takut salib menggoncangkan keimanan mereka” itu adalah fitnah, namun sebenarnya yang membuat mereka tertarik adalah rasa penasaran “ada apa” di pawai itu.
Wajar sih namanya anak-anak, kita yang sudah dewasa saja rasa penasaran masih tetap ada, memang manusiawi bukan? Jadi ini bukan masalah penggoncang keimanan, tapi mengganggu kemurnian fikiran anak-anak dan fikiran kaum muslim, menyulutkan emosi dan memancing permusuhan dikarenakan adzan berkumandang mereka malah menyanyikan lagu-lagu greja saat melewati masjid. 

Anak –anak adalah calon generasi penerus bangsa dan agama, merekalah yang kelak melanjutkan perjuangan-perjuangan dari kita yang akan mendahului mereka. Harus sedini mungkin iman di tancapkan dalam-dalam di hati mereka sehingga mengakar hingga mereka dewasa, dan tak akan pernah tercabut kecuali atas seizin-NYA.  Namun, karena pawai ini  anak-anak  akan menelan mentah-mentah apa yang mereka lihat tanpa didampingi orang tua yang mampu membimbing mereka. Tentu ini sangat ironi. Sangat berbahaya jika generasi penerus Islam ini lebih mengenal budaya mereka daripada budaya Islam sendiri. Ditambah lagi dengan  pernyataan yang membenarkan dari saudara muslim di salah satu situs jejaring social “ini benar adanya, mereka lewat di depan pesantren Tahfidz Quran Kota Barat Surakarta. Di situ juga ada masjid kota barat, suara adzan ashar beradu dengan suara nyanyian orang nasrani. Na’udzubillah tsumma na’udzubillahi min dzalik.”
 Apa maksud ini semua? Mereka selalu berkoar untuk menghormati antar ummat beragama, dan bila ada ummat Islam yang dinilai mengganggu mereka dikatakan radikal. Tapi, apa yang mereka lakukan? Masih adakah ummat islam yang membela dengan alasan kemanusiaan dan penghormatan antar sesama ummat beragama? Tragisnya, justru kaum muslim-lah yang membela kesalahan ini, bukannya membela sesama saudara muslim untuk menegakkan agama Islam dan mengajak kebaikan, malah ikut menyuburkan kemungkaran.
Ya, mungkin inilah peringatan dari Allah, kita dilarang keras mengambil pemimpin dari ummat non-I kecuali keadaan yang mendesak. Tapi bagaimana kita terdesak? Sedang kita sendiri berada di Negara yang mayoritas penduduknya adalah beragama Muslim? Dimana letak terdesaknya? Alasan apa lagi yang akan kita berikan di hadapan Allah SWT kelak di padang mahsyar? Dan sekarang  Allah ingin kita menyaksikan bukti kebenaran atas apa yang DIA sampaikan, melalui lantunan ayat-ayat-Nya:

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi auliya dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)” (QS. Al Imran: 28)

Ibnu Abbas radhiallahu’anhu menjelaskan makna ayat ini: “Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang kaum mu’minin untuk menjadikan orang kafir sebagai walijah (orang dekat, orang kepercayaan) padahal ada orang mu’min. Kecuali jika orang-orang kafir menguasai mereka, sehingga kaum mu’minin menampakkan kebaikan pada mereka dengan tetap menyelisihi mereka dalam masalah agama. Inilah mengapa Allah Ta’ala berfirman: ‘kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka‘” (Tafsir Ath Thabari, 6825).

[Ayat ke-2]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi auliya bagimu; sebahagian mereka adalah auliya bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi auliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim” (QS. Al Maidah: 51)

Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini: “Allah Ta’ala melarang hamba-Nya yang beriman untuk loyal kepada orang Yahudi dan Nasrani. Mereka itu musuh Islam dan sekutu-sekutunya. Semoga Allah memerangi mereka. Lalu Allah mengabarkan bahwa mereka itu adalah auliya terhadap sesamanya. Kemudian Allah mengancam dan memperingatkan bagi orang mu’min yang melanggar larangan ini Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim“” (Tafsir Ibni Katsir, 3/132).

Lalu Ibnu Katsir menukil sebuah riwayat dari Umar bin Khathab, “Bahwasanya Umar bin Khathab memerintahkan Abu Musa Al Asy’ari bahwa pencatatan pengeluaran dan pemasukan pemerintah dilakukan oleh satu orang. Abu Musa memiliki seorang juru tulis yang beragama Nasrani. Abu Musa pun mengangkatnya untuk mengerjakan tugas tadi. Umar bin Khathab pun kagum dengan hasil pekerjaannya. Ia  berkata: ‘Hasil kerja orang ini bagus, bisakah orang ini didatangkan dari Syam untuk membacakan laporan-laporan di depan kami?’. Abu Musa menjawab: ‘Ia tidak bisa masuk ke tanah Haram’. Umar bertanya: ‘Kenapa? Apa karena ia junub?’. Abu Musa menjawab: ‘bukan, karena ia seorang Nasrani’. Umar pun menegurku dengan keras dan memukul pahaku dan berkata: ‘pecat dia!’. Umar lalu membacakan ayat: ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim‘” (Tafsir Ibni Katsir, 3/132).
Jelas sekali bahwa ayat ini larangan menjadikan orang kafir sebagai pemimpin atau orang yang memegang posisi-posisi strategis yang bersangkutan dengan kepentingan kaum muslimin.

[Ayat ke-3]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi auliya bagimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman” (QS. Al Maidah: 57)
As Sa’di menjelaskan: “Allah melarang hamba-Nya yang beriman untuk menjadikan ahlul kitab yaitu Yahudi dan Nasrani dan juga orang kafir lainnya sebagai auliya yang dicintai dan yang diserahkan loyalitas padanya. Juga larangan memaparkan kepada mereka rahasia-rahasia kaum mu’minin juga larangan meminta tolong pada mereka pada sebagian urusan yang bisa membahayakan kaum muslimin. Ayat ini juga menunjukkan bahwa jika pada diri seseorang itu masih ada iman, maka konsekuensinya ia wajib meninggalkan loyalitas kepada orang kafir. Dan menghasung mereka untuk memerangi orang kafir” (Tafsir As Sa’di, 236)

Jangan Loyal Kepada Orang Kafir Walaupun Ia Sanak Saudara

[Ayat ke-4]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi auliya bagimu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka auliya bagimu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim” (QS. At Taubah: 23)
Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah Ta’ala memerintahkan untuk secara menjelaskan terang-terangan kepada orang kafir bahwa mereka itu kafir walaupun mereka adalah bapak-bapak atau anak-anak dari orang mu’min. Allah juga melarang untuk loyal kepada mereka jika mereka lebih memilih kekafiran daripada iman. Allah juga mengancam orang yang loyal kepada mereka” (Tafsir Ibni Katsir, 4/121).
Namun As Sa’di menjelaskan 3 jenis orang kafir yang dikecualikan sehingga tidak diperangi berdasarkan ayat selanjutnya (namun tidak kita bahas panjang lebar di sini), mereka adalah:
  1. Orang-orang kafir yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian damai untuk tidak saling memerangi
  2. Orang-orang kafir yang tidak ingin untuk memerangi kaum Muslimin dan juga tidak memerangi kaumnya, ia memilih untuk tidak memerangi kaum Muslimin maupun kaum kafirin.
  3. Orang-orang munafik yang menampakkan keimanan karena takut diperangi oleh kaum Muslimin (Tafsir As Sa’di, 191).
Siksaan Pedih Karena Menjadikan Orang Kafir Sebagai Auliya
[Ayat ke-8]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (QS. An Nisa: 144)
Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah Ta’ala melarang hamba-Nya dari kaum mu’minin untuk menjadikan orang-orang kafir sebagai auliya padahal ada orang mu’min. Maksudnya Allah melarang kaum mu’minin bersahabat dan berteman dekat serta menyimpan rasa cinta kepada mereka. Juga melarang mengungkapkan keadaan-keadaan kaum mu’minin yang tidak mereka ketahui. Sebagaimana firman Allah Ta’ala berfirman: ‘Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya‘ (QS. Al Imran: 28). Maksudnya Allah memperingatkan kalian terhadap siksaan-Nya bagi orang yang melanggar larangan ini. Oleh karena itu Ia berfirman: ‘Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?‘. Maksudnya perbuatan tersebut akan menjadi hujjah (alasan) untuk menjatuhkan hukuman atas kalian” (Tafsir Ibni Katsir, 2/441).

Menjadikan Orang Kafir Sebagai Auliya, Dipertanyakan Imannya
[Ayat ke-9]
وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Al Maidah: 81)
Ath Thahawi menjelaskan makna ayat ini: “Andaikan sebagian orang dari Bani Israil yang loyal terhadap orang kafir itu mereka benar-benar mengimani Allah dan mentauhidkan-Nya, juga benar-benar mengimani Nabi-Nya Shallallahu’alaihi Wasallam sebagai Rasul yang diutus oleh Allah, serta lebih mempercayai apa yang ia bawa dari Allah daripada petunjuk yang lain, maka mereka tidak akan menjadikan orang-orang kafir sebagai teman dekat dan penolong padahal ada orang-orang Mu’min. Namun dasarnya mereka itu adalah orang-orang yang gemar membangkang perintah Allah menujuk maksiat, serta gemar menganggap halal apa yang Allah haramkan dengan lisan dan perbuatan mereka” (Tafsir Ath Thabari, 10/498).
Imam Mujahid  menafsirkan bahwa yang dimaksud oleh ayat ini adalah kaum munafik (Tafsir Ath Thabari, 10/498).
Bagaimana? Mana yang akan anda pilih? Mengagumi kehebatan mereka di dunia, mendukung mereka untuk memimpin kalian (muslimin) dengan meninggalkan larangan Allah? Atau mengindahkan perintah Allah dengan tidak peduli kata orang yang menganggap kita sangat kuno tidak toleran atau apalah. Yang mana saudaraku? Allah yang anda pilih atau manusia-manusia musyrik? Yang tentu tidak percaya kalau Tuhan itu satu dan tiada tuhan selain-Nya? Mana? Yang mana? Tanyakan pada hatimu saudaraku….. semoga Allah memberi inayah dan hidayah-Nya untuk membimbing kita semua. Aamiin.

Seperti ini lah saya menangis, mungkin jika Solo itu bisa menangis iapun akan menangis atas kemaksiatan dan kesyirikan yang di umbar secara terang-terangan dimana 70% penduduk yang mendiami adalah peng-lafadz kalimah TAUHID. Namun, tidak bisa memagari ke-Tauhid-an itu sendiri. Justru dapat diistilahkan “ kaum mayoritas yang meminoritas diri sendiri”.
  
Notes:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh….
Tulisan ini saya buat bukan untuk memprovokasi terjadinya perpecahan atau bentuk kriminal apapun. Hanya ingin menyadarkan saudara-saudaraku terutama kaum muslimin di kota Solo, mari gunakan peta kita (Al-Quran) dan kompas kita (Al-Hadist) dalam setiap melangkah, terutama dalam hal memilih seorang pemimpin, yang tentunya akan berkuasa atas kita secara duniawi dan meskipun lebih ada yang berkuasa diatas para penguasa yaitu DIA YANG MAHA ESA. Turutilah perintah-NYA, jangan gunakan ego kita dengan dalih ini adalah Negara Demokrasi, dengan dalih kemanusiaan dan mengesampingkan ke Tuhan-nan. INGAT!!!! sila pertama kita adalah ke-Tuhan-nan. Dan yang pertama artinya adalah di UTAMAKAN. Jaga generasi muslim penerus kita. Arahkan mereka, palingkan mereka dari hasutan-hasutan para kafirin.  Dan saya juga masih jauh dari kata sempurna, namun terus berusaha untuk hijrah, dan semoga Allah memberi hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Aamiin Ya Rabbalalamin. 

“Sampaikanlah walau hanya satu ayat” (HR. Bukhori)

Wassalamu’alaikum warakhmatullahi wabarakatuh

Share:

Kebencian yang Membutakan


Melihat fenomena sekarang dimana hati umat Islam selalu dilukai dengan melecehkan apa yang umat Islam sangat hormati tentunya bukan hal mudah untuk tidak bergejolak amarahnya.
Dahulu para khalifah sangat keras dalam menyikapi hal-hal yang melecehkan Allah dan Rasulallah salallahu alaihiwassalam. Tapi sekarang yang terjadi bukan lagi pedang yang berbicara, melainkan memanfaatkan peran media social.

Umat muslim terus menerus diadudomba, dideskreditkan, disakiti melalui tameng kebebasan berkreasi, berekspresi, berpendapat dan kebebasan-kebebasan lainnya yang dirasa justru kelewatan. Mereka meneriakan toleransi, tapi sebenarnya siapa yang tidak toleransi? Sampai akhirnya munculah istilah Islamphobia yang melihat gambaran bahwa Islam itu anarkis, tapi akhirnya terwujud juga gambaran itu sekarang di Indonesia, dimana umat Islam sendiri entah dengan berbagai dalih dan alasan membakar sebuah bendera, yang jadi masalah mereka membakar bendera yang bertuliskan kalimat “ laa ilaha illallah” tiada Tuhan selain Allah. Mereka bakar dengan dalih, itu bendera milik salah satu ormas yang dilarang di Indonesia. Jelas bukan? Bahwa mereka lebih mementingkan kebencian mereka terhadap ormas tersebut dibanding terhadap kalimat apa yang tertulis pada bendera yang mereka bakar yaitu  dengan dalih “menyelamatkan”.  Menyelamatkan dari hal apa? Saya sungguh butuh penjelasan arti menyelamatkan itu sendiri. Kami yang marah atas apa yang dilakukan sekelompok orang tersebut bukan karena kami anggota dari ormas tersebut jelas bukan, kami lebih mementingkan apa yang tertulis pada media yang mereka bakar. Sangat intoleran, sangat.

Mari kita bayangkan terlepas dari ormas apapun. Kalimat tiada Tuhan selain Allah itu terbakar dan seakan kita sedang beranggapan kalimat “tiada tuhan selain Allah” itu hal yang patut dimusnahkan. Naudzubillahmindzalik. Jikalau mereka berdalih dibawah kalimat tersebut tertulis “nama ormas tertentu” hapus saja, tutupi saja dengan cat atau gunting saja bagian bawah bendera, atau setidaknya bakar saja bagian bawah yang selain kalimat tauhid tersebut atau apapun yang pasti bukan kalimat tauhid nya yang dimusnahkan.

Sesungguhnya kita sedang diadu domba oleh mereka yang berkepentingan, mereka ingin kita yang bersaudara saling menghujat satu sama lain. Mereka ingin menghancurkan agama yang diturunkan Allah, secara tidak langsung dengan tangan mereka sendiri. Mereka ingin tangan mereka bersih dari darah, tidak ingin tubuh mereka terluka sedikitpun, bagaimanapun caranya keinginan mereka harus terwujud.  Dan jalannya adalah menghasut bagian dari mereka.

Dahulu kala penjajah juga melakukan politik adu domba ini. Dalam terminologi Islam ada istilah Izharul Islam, yang artinya berpura-pura Islam. Dizaman kolonialisme abad ke-19 taktik ini digunakan untuk merusak citra umat Islam dari dalam, salah satunya yang paling terkernal adalah yang dilakukan oleh Snouck Hurgronje. Dimana ia berpura-pura simpati dan banyak membantu pergerakan Islam namun di balik itu melencengkan nilai-nilai Islami dari dalil-dalil yang benar sesuai akidah Al-Quran dan As-Sunnah.

Pada hari ini kita juga melihat praktik itu kemungkinan besar kembali menyebar melalui isu-isu hak asasi manusia, pluralisme, dan berbagai kebebasan yang sudah saya sebutkan tadi. Dengan agenda ini sasarannya adalah umat Islam tidak lagi memegang teguh nilai-nilai syariat dan lebih mengedepankan pemikiran bahwa hak-hak manusia lebih penting dari agama itu sendiri ( sumber: buku Nubuat Petaka Akhir Zaman)

Sebenarnya apa yang kalian bakar itu? apakah benar-benar yakin hanya sekedar bendera yang tulisannya disalah gunakan? 
Dimana hatimu wahai saudaraku, kenapa kalian lebih mementingkan kebencian kalian pada suatu kaum dan menjadikan hatimu buta. Bahkan kehormatan agamamu sendiri kamu coreng dengan kebencianmu.  Dan yang perlu diingat kebencianmu itu adalah kepada saudaramu sendiri. Sudah berhentilah tidak ada manfaatnya bagimu baik didunia apalagi di akhirat.

“eyes are useless when the mind is blind – unknown”

Share:

Selasa, 23 Oktober 2018

Oasis di Gurun Sahara, Aku Rindu


Saat beliau muda belia, beliau begitu pemalu kata mereka
Saat menemukan tambatan hatinya itulah yang orang sebut suaminya
Dan tiba masanya dimana aku mengenalnya
Sosok yang begitu mencintaiku
Sampai akhirnya aku mengenalnya pula, pernah
Sebagai sosok yang begitu egois pikirku
Tapi tidak ternyata aku salah
Kasih sayangnya mengalahkan keegoisannya tentunya
Dan tiba masanya hadir dia yang dari awal aku benci
Sangat benci
Bahkan dia mati mungkin aku tak peduli
Tapi……
Dia begitu erat dengan sosok yang kucinta
Mau atau tidak
Aku harus mengakui kehadirannya
Benci atau tidak
Aku harus akui bahwa dia sosok nyata
Tadinya aku fikir dia setan
Sekarang seseorang menjulikinya sebagai agen freemason
Ah dari mana aku fikir, aku rasa freemason pun tak tertarik merekrutnya
Hahahaha aku pun tertawa
Tidak ini bukan soal freemason
Sesosok yang aku cinta tapi bagai oasis di gurun sahara
Hei itu namaku
Susah sekali menjangkaunya terpencil sekali
Tapi aku tetap cinta
Beliau yang aku panggil ibu, aku rindu

Share:

Senin, 27 Agustus 2018

KULIAH SAMBIL KERJA, KERJA SAMBIL KULIAH


Pengalaman kuliah sambil kerja (Part 2)


Lanjut……..
Nah akhirnya hari pertama kuliah pun dimulai tahun 2014 bulan Oktober sih kayanya.. jeeeeenggggg jeeeenggggg..aku ikut kaya ospek gitu, aku fikir bakal dibentak-bentak udah males aja bawaannya, ternyata enggak malah diserbetin (masih 1 tingkat lebih elegan daripada gombal *maksa) eh selingan cerita narsis bentar boleh? Heee

Selingan….
(waktu itu muka udah kucel parah, keringet sudah membasahi sekujur tubuh ini tanpa terkecuali #hiperbolamodeon, ditambah lagi pake krudung putih <fyi: aku ga suka pake kerudung putih meski kulit aku bukan sawo matang> diakhir acara masih aja digodain senior “manis banget sih senyumnya” <senyum seketika berhenti dan dalam hatiku berbicara seperti ini: “ini sih ngeledek yakin banget”, ga mau kege-eran sih ceritanya> yaudah balik ke topik yuk.

Back to topic
Setelah selingan unfaedah diatas, jadi udah nih mulai masuk kuliah, yang bikin syok ini ya,  jadi kuliah ku itu dari hari senin-jumat jam 05.30-21.30; sabtu 07.30-05.30; minggu pagi atau siang, kadang ada praktikum. Syok gak tuh? Biasa aja padahal sering ga masuk samapi di DEL… 
Even actualnya isn’t . kadang ada dosen yang kindly banget dengan memutuskan untuk banyak ga masuk ke kelas, kadang pula ada yang kerajinan parah sampai hampir g pernah ijin. Yah intinya sih tetep menyiapkan diri dari hari senin-minggu itu. Kebayang dong kerja dari senin-jumat jam 08.00-17.00 masih ada tanggungan kuliah, ditambah jarak tempat tinggal-kantor-kampus bukan lima langkah kaya pacarnya si penyanyi dangdut sebelah, selama satu minggu penuh.

Dan itu ku jalani selama 4 tahun, skip aja ga nih? Tapi nih ada mata kuliah kecintaanku namanya riset operasional meski orang-orang keliatan dari mimik muka of all them, hate it (sotau) iya but i am not part of them, i love it #eaaaa :D , i love number, i love something that it has so complicated and need to broke of, kusuka kalo suru ngitung ngitung gitu, kayanya bagus aja liat angka-angka yang too much and complicated, semakin complicated semakin jadi challenge aja rasa-rasanya (ssooopinterrrrrrrrr). Really kalau mata kuliah itu rajin deh masuknya. Dan alhasil A dong kudapat. Yeay. (padahal krn uts nya dikasih kisi-kisi)

Oke. Jadi kalau dikampus ini semester 5 ada yang namanya Penulisan Ilmiah dan nanti di tingkat akhir ada yang skripsi ada yang compre aja (ada yang tau pasti universitas mana) alhamdulillah PI terlewati dengan lancar sedikit lelah karena rumah dospem yang jauh (padahal nebeng) dan disemester 7, aku dapat SK 1 dong buat skripsi dimana anak-anak yang dapat SK 1 adalah dia yang memenuhi IPK persyaratan skripsi (mulai merasa sopintar) heee padahal biasa aja, everyone can do it without exception, sebenernya there are no dumb people it's only lazier than another one (who those for can reach it).

Dan jatuh bangun penyusunan skrisweet-pun dimulai (it is really really the sweetest sih soalnya dimudahin alhamdulillah) ………..  

Share:

KULIAH SAMBIL KERJA, KERJA SAMBIL KULIAH


Pengalaman kuliah sambil kerja (Part 1)

Well done guys alhamdulillah akhirnya selesai juga kuliah 4 tahun sambil kerja. YEAY
But I don’t even know what I do then?... oh enggak ding tau banget what the next target of my colourful life (disyukuri apapun yang terjadi ceritanya).
Tapi ini lagi ga ngomongin target aku si heeee, pengen cerita aja perjalanan aku sampe di sarjana. What  I was going through or something what I did.

Jadi gini dari the beginning is (halah) aku ga pernah ada keinginan buat hidup di Jakarta, sama sekali tidak. Jakarta itu ruwet, kota yang terlihat jelas ketimpangannya antara si kaya dan si miskin. Setidaknya that was i imagined bout Jakarta?
Tapi alhasil yang niat awalnya ke Jakarta cuma untuk beberapa hari saja berlanjut dengan aku dapet kerja disini, di bank swasta gitu awalnya dengan kerjaan yang jelas. Ya jelas-jelas ga ngerti aku sama kerjaanya dan waktu itu cuma dibayar ga ada 1 juta, 800 ribu-an (tahun 2013).. What? Hidup di Jakarta kerja digedung tinggi gajinya subhanaALLAH. padahal waktu itu aku kerja di Surabaya hampir satu tahun dapet gaji hampir 2 juta perbulannya. lah ini jakarta? astagaahhh  Namanya juga baru lulus yakan?, tapi ga selamanya apa yang kita lihat selalu sesuai dengan apa yang ada difikiran kita kok. Tapi ya aku jalanin aja kerjaan itu, itung-itung sambil menunggu (ketidakpastian) haha karena aku emang dasarnya tipikal orang yang ga betah kalo ga ngelakuin sesuatu apalagi sampai berhari-hari, rasanya kaya ada di jalur pacuan kuda atau balapan apapun itu dan semua orang lari tapi aku ngesot-ngesot gitu, kebayang kan? Keinjek-injek kuda  (ini imajinasiku sih hehe) berasa be*o, berasa ga ada gunanya dan akhirnya stress, ya begitulah pokoknya, mungkin karena dari kecil udah biasa berada dilingkungan sekolah yang dituntut bersaing tapi kubiasa aja, alias ditengah-tengah gitu ga pinter-pinter banget.

Well kerja di bank tersebut kurang dari 3 minggu akhirnya dengan rasa bersyukur dapet kerjaan ditempat yang lebih deket dengan tempat tinggal. Baru masuk kerja satu dua bulan ga tau kenapa udah bikin target aja buat diri sendiri, “ aku harus kuliah, harus!” dan taraaaaa kuliah cui, meski dari awal udah sadar beratnya kuliah sambil kerja tapi terus maju pantang mundur. Dan saat itu tertarik kuliah di universitas swasta yang aku sendiri baru tau kalau ada universitas itu hahah gapapalah yaw yang penting akreditasinya jelas A. yuhuuu …..


Share:

Jumat, 24 Agustus 2018

STuNtMaN


Opiniku

Anyway lagi musim nih ngomongin politik, tapi disini aku ga mau ngulitin masalah politik sih, Cuma pengen beropini sedikit mengenai komentar-komentar netijen nih. Beberapa memang ada komentar yang cerdas dan beberapa justru malah ngeliatin betapa yahhh begitulah mereka.

Nah ini yang lagi anget masalah stuntman pak presiden yang kemarin tampil di acara pembukaan ASIAN GAME 2018. So far menurutku ga ada yang salah sama penampilan presiden, wajar saja itu hanya suatu konsep hiburan yang dirancang sama bukan pak presiden sendiri tentunya. Jadi sudahlah jangan benci buta, menghubung-hubungkan kepemimpinannya dengan hal tersebut.
Alhamdulillahnya aku punya suami yang open minded banget orangnya dan dia ngasih banyak nasihat kalau aku salah tentunya. Example ketidakpuasanku atas pemerintahan kali ini adalah mengenai agama. tapi suami terus mencoba memberi pandangan lain agar aku tidak terlalu benci buta dan dibodohi dengan kebencian itu sendiri. Yah aku Islam dan itu nyakitin banget ketika banyak beredar berita kriminalisasi ulama, dan selain itu juga kekecewaan yang lain adalah beliau sudah dua kali menggandeng wakil dari non islam lalu meninggalkan kepemimpinannya dan membiarkan mereka memimpin kami sebagai umat islam. aku ga bicara tentang pendapatku sendiri kali ini, tapi jelas di Al-Quran :

Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena ( siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri ( siksa)Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu).” (Qs: Ali Imran; ayat; 28).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali-wali.” ( teman akrab, seperti pemimpin, penolong atau pelindung). Sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain……Firman Allah SWT di dalam surah Al-Maidah, ( 5) ayat; 51

Dan itu jadi pegangan. Tapi bukan berarti segala hal tentang beliau jelek, seperti yang dijelaskan tadi dan ada pertimbangan lain juga tentunya. Tapi terus-terusan baca ujaran kebencian mengenai stuntman itu kok ga realistis ya.
Urusan kekecewaan kita atas kepemimpinannya jangan sampe membuat kita buntu pula dalam berfikir. Rancangan mengenai stuntman adalah semata-mata citra baik bangsa kita dimata dunia bagaimana kita mampu menghibur dan tidak mengecewakan atas amanah sebagai tuan rumah. (memuliakan tamu gitu) karena jadi sorotan tentunya sebagai tuan rumah ASIAN GAME. Orang-orang yang dibalik layar mati-matian merancang konsep dan acara agar menarik. Lalu apa yang salah? Toh dalam konsep hiburan ini tidak ada udang dibalik layar. Semata-mata menjaga nama baik bangsa.

Kita saja sebagai pribadi di perintah oleh Allah untuk tidak mengumbar aib sendiri kepada orang lain? Lalu apa salahnya dengan bangsa ini jika memang ada kecacatan di dalam bukan berarti kita juga menampakan apa adanya kecacatan tersebut dimata dunia.

Dan apa salahnya dengan stuntman? Nanti kalau presiden beneran bisa melakukan atraksi tersebut kalian sanksi juga. Bukannya ngurus negara malah bla bla bla bla…..lalu menurut kalian harus seperti apa pembukaan acara tersebut?? Dipenuhi nyanyian-nyanyian duka kah? Atau bagaimana?
Sudahlah kawan, toh sudah terlewat hal tersebut jadi tidak perlu kita menjelek-jelekan dan mengungkit terus menerus tidak ada efeknya pula untuk kedepannya. lebih baik kita banyak belajar bagaimana mampu melihat sesuatu dari sisi yang berbeda, agar hati ini tidak terus-terusan dipenuhi dengan perasaan dengki. 

Share:

Selasa, 12 Juni 2018

Ramadhan

It will be first time when i feel different to celebrate Ramadhan. Yes gw udah ada suami. There is impassivity.
But tetep the deepest thing that we always feel and we did itu about of our family especially our parents. Right?
Yhaa beginilah. Biasanya ada semangat atau perasaan menggebu ketika tau mau mudik. Ahh..anak rantau pasti khatam rasanya mau pulang ke kampung halaman itu gimana. Mungkin kalo the finger kita g keriting ngetik yhaaa we will express it in one hundred excited emoji.haha saking senengnya ceritanya.
Started from satu minggu sebelum mudik udah packing2 syantik. Apalagi gw udh mikir day by day what outfit should i wear?
Hahah eventually gw make yang itu itu aja yg gw suka. Eventhough ada seambrek baju bahkan yang baru beli sekalipun belum pernah dipake adaaaaaa.. laper mata sist. Maaf. But nanti juga gw pake.
Back to how much feeling does ..hmm maksudnya rasa bahagianya itu mau pulang. Apalagi memang masa kecil disana so banyak temen pula.
Hahaha oke but the reality is we are in the different circumstance :). Tapi teteplah harus ada bahagianya kan yha ..secara suami ada disamping kita. Dia juga orang yang kita cinta kan. Wajar aja yang namanya "first time" itu butuh compliance and restraint lah yaahh. Semoga suami memaklumi kalo tiba2 emosi ga jelas karena home sick. Hehehe
Pada intinya we must be ready no matter what the condition is, itu aja sih.
Oke selamat berlebaran guys. Mohon maaf lahir batin 😇

Share:

Marriage part 1


I want to share for you all………………………………………………………..

After marriage i have a different feelings. It is so randomly . I mean, you guys baru akan bisa merasakan setelah menikah pula. But you have to  know what the point is. Intinya menikah itu bahagia kok dan menentramkan hati seperti janji Allah di Al Quran but, sorry i forgot where the caphter is.

Aku  pernah minta sama Allah untuk disegerakan jodohnya seseorang yang dia mencintaiku dan aku mencintainya. That is the perfectly match right ? "Saling" yes you get the point. Akhirnya bertahap sekarang aku belajar the reality "saling" cos so far aku masih sering ngambek kalo ada yang ga sesuai sama keinginanku. (Alhamdulillahnya dia lebih dewasa) jadi perlahan aku juga harus ngurangin kebiasaan ngambeknya.

Gini deh pasti ada nanti hal2 yang bikin kita sedih dan merasa teraniaya sama pasangan kita, but believe me itu cuma pikiran kita sebenarnya. Karena dia tidak berniat seperti itu. Even sebenarnya secara tidak sengaja dia bikin kita sedih benerannnnn :(, kok dia gini sama aku ya dan bla bla bla.
Back to word "saling" yhaa harus saling mengerti satu sama lain. Dan yang lebih penting sebenarnya mendengarkan keluhan satu sama lain. Dan jangan katakan "kok kamu ngeluh terus sama aku" hmmm kan kita pasangan,
 wajar dong yaaaaa wajar kalo jadi tempat ngeluh tempat pulang artinya we feel comfy each others to shared anything without doubt.

Dan aku pengen banget sharing tentang karakter yang bikin aku  startled sebenernya but i think twice because it is so privacy sist, so i decided to save it all for my own self and i would like to shared it with my God only :D.ku harap kalian juga gitu ya, jangan umbar-umbar masalah kalian dengan pasangan kalian di media social, believe me ga ada faedahnya, ada juga yang orang perhatian yang sebenernya mau ngepoin doing, save it only for you, sharingnya ke Tuhan aja dan ke sahabat yang bener-bener kamu percaya tentunya.

The conclusion of marriage itu saling

Saling menenangkan
Saling membahagiakan (the dream of all people nih)
Saling berbagi
Sampe yang jelek jeleknya
Saling bikin kesel satu sama lain terkadang :p
As a condiment ..ga sedep rasanya ya kalo g ada itu

Share:

Kamis, 01 Maret 2018

Aku percaya dalam setiap luka Allah datangkan besertanya bahagia. Kamu sadar bukan? bahwa selamanya tidak ada kesedihan, dan begitupula kebahagiaan di dunia fana yang memang segalanya bersifat sementara.
kesengsaraan abadi hanya ada di akhirat yang sering kita sebut dengan neraka.
kebahagiaan abadi hanya ada di akhirat yang sering kita sebut dengan surga.
Lalu apa yang membuat kita bisa jadi orang terbodoh didunia akhirat dengan yang namanya putus asa terlebih bunuh diri?
Biarlah orang lain itu mengambil hak kita, kita hanya perlu mempertahankan semampunya atau jika hati kita mampu mulia kita ikhlaskan saja.
Sakit memang ketika kebahagiaan kita direnggut paksa oleh orang lain, tapi berfikirlah orang lain itu tidak benar-benar murni kemampuan mereka, ada izin Tuhan didalamnya atas perbuatannya, entah itu untuk membalas dosa kita, atau sebagai ujian kita mencapai ridhoNya. Menjalani ujian ini tidak semudah lidah ini mengkritisi. Memang, memang demikian adanya.
Ya tapi inilah hidup, tidak simple seperti kalimat "santai saja, hidup jangan dibikin rumit" ah tapi ada benarnya, sesungguhnya kita adalah apa yang ada di hati dan pikiran kita. Yahh memang keduanya meninterprestasikan siapa kita sesungguhnya.
Jika dipikiran kamu diam itu adalah lebih baik daripada berucap sesuatu yang tidak bermanfaat dan menyakitkan yah silahkan, silahkan menjadi apa yang kamu fikirkan.
Kata bapakku dalam hidup ini sesungguhnya yang dicari adalah ketentraman, tapi tidak dengan pikiranku dan hatiku, karena yang aku yakini hidup ini adalah perjalanan dan apa yang akan tetap kita cari hanya satu " RidhoNYA". Meski diri ini tidak sempurna dalam implementasinya.
Share:

Kamis, 18 Januari 2018

Review jurna

Judul
ATTITUDE OF CORPORATE MANAGERS AND STOCKHOLDERS WITH RESPECT TO GOOD GOVERNANCE IN A DEVELOPING COUNTRY: A CASE STUDY OF BANGLADESH
Jurnal
Management Journal
Volume & Halaman
Vol. 10, No. 2, & 21-45
Tahun
July 2005
Penulis
Muhammad Z. Mamun1 and Mohammad Aslam
Reviewer
Arofah Rita Sahara
Tanggal
18 Januari 2018
Abstrak
Studi ini menunjukkan perbedaan persepsi antara manajer perusahaan dan pemegang saham dan tentang tata pemerintahan yang baik. Penelitian dilakukan di antara 25 pasang manajer senior dan pemegang saham dari 25 perusahaan yang dipilih secara acak di Bangladesh. Alat statistik yang berbeda seperti skala numerik, analisis diskriminan, Analisis deskriptif, uji-t, uji-F digunakan untuk analisis komparatif. Mengenai tata pemerintahan yang baik, ditemukan bahwa para manajer perusahaan dan pemegang saham memiliki pandangan yang berlawanan Sementara manajer perusahaan yang diteliti menemukan tata kelola perusahaan mereka cukup baik tapi pemegang saham melihat bahwa itu sangat buruk. Hal ini terjadi terutama dalam hal omset, produksi, modal, leverage, layanan hutang, kebijakan kredit, solvabilitas, sumber daya manusia, rekrutmen, teknologi, kepuasan pelanggan, pengendalian internal, kekuatan, kesempatan, persaingan, posisi industri, isu tawar menawar kolektif (CBA) dan pemulihan ekonomi dimana studi tersebut menemukan bahwa kelompok tersebut berbeda dalam persepsi; Padahal, mereka
memiliki pandangan serupa dalam hal kecukupan dana penelitian, kelemahan perusahaan dan ancaman, rencana kontingensi, adanya pengaruh politik. Para manajer berpikir bahwa perusahaan tidak memiliki cukup laba ditahan dan ini tidak boleh didistribusikan di antara pemegang saham, namun pemegang saham berpikir sebaliknya. Manajer selalu melihat bahwa mereka dibayar lebih rendah sedangkan pemegang saham mengungkapkan pandangan sebaliknya. Setiap kelompok percaya bahwa itu adalah kelompok lain yang mendominasi pengambilan keputusan. Sementara keduanya kelompok ingin memiliki interaksi timbal balik namun pemegang saham ingin berinteraksi lebih banyak dari pada manajer. Tidak diragukan perbedaan sikap ini tidak baik untuk kelancaran fungsi perusahaan, yang dibutuhkan adalah keterbukaan, lebih banyak dialog, saling percaya dan
saling pengertian. Studi ini juga mencatat bahwa masa jabatan manajer perusahaan adalah lebih banyak dengan perusahaan daripada pemegang saham. Hal ini juga menemukan bahwa manajer berpendidikan lebih baik dari pada pemegang saham. Studi tersebut mengamati lebih banyak pria dominasi baik dalam posisi manajemen maupun stockholding perusahaan. Meskipun kedua kelompok tersebut termasuk dalam tingkat usia yang sama namun distribusi mereka menunjukkan bahwa pemegang saham memasuki pasar saham pada usia dini.
Latar Belakang
Negara berkembang seperti Bangladesh tidak mampu mengelola pemerintahan yang buruk dalam konteks hubungannya dengan komunitas pembangunan internasional. Mitra pembangunan menyadari meningkatnya permintaan untuk reformasi dalam pemerintahan di seluruh dunia Dengan demikian, forum tata kelola perusahaan global telah diselenggarakan baru-baru ini untuk memberikan bantuan tata kelola perusahaan kepada negara-negara berkembang (Hample, 1998). Inisiatif semacam itu telah mendapat urgensi baru karena global krisis keuangan dan kegagalan perusahaan besar yang mengguncang pusat keuangan utama Dunia. Pertunjukan lembaga keuangan, publik atau swasta, secara langsung terkait dengan pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial. Gangguan di daerah ini karena lemahnya tata kelola dapat menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan bagi masyarakat pada umumnya dan miskin pada khususnya. Karena tata kelola perusahaan tersebut telah menjadi isu penting terkait erat dengan fungsi badan pengawas keuangan yang tepat.
Kegagalan perusahaan besar seperti Bank of Credit and Commerce Internasional (BCCI) dan beberapa lainnya di Bangladesh telah dikaitkan dengan korupsi, kecurangan, ketidakmampuan, dan penyalahgunaan kekuasaan di tingkat tertinggi. Setiap kegagalan tersebut telah menghasilkan sistem yang lebih baik, lebih banyak peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaannya dalam kerangka tata kelola perusahaan. Saat ini pemerintah Bangladesh telah bertindak membentuk sebuah komite untuk merombak ulang ' 1994 dengan memasukkan rincian peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan. Selain itu ada juga inisiatif untuk membuat kode corporate pemerintahan. Juga ada tekanan luar biasa pada rekan asing dan perhatian untuk mematuhi Undang-undang Surbae-Oxley yang baru-baru ini diperkenalkan untuk memperbaiki tata kelola mereka.
Tujuan Penelitian
Tujuan  penelitian yang dilakukan adalah mengukur sikap manajer dan pemegang saham sehubungan dengan tata kelola perusahaan yang baik (corporate governance).
Rumusan Masalah
1. Apakah manajer dan pemegang saham berbeda dalam profil mereka seperti keterlibatan dengan perusahaan, kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), kualifikasi pendidikan, jenis kelamin dan umur?
2. Apakah manajer dan pemegang saham berbeda dalam berbagai aspek perusahaan tata kelola seperti omset (penjualan), produksi, modal, leverage, hutang layanan, kebijakan kredit, solvabilitas, sumber daya manusia, kebijakan rekrutmen, teknologi yang digunakan, kepuasan pelanggan, litbang, pengendalian internal, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, persaingan, rencana suara, posisi masuk industri, Asosiasi CBA / Karyawan, pengaruh politik, pemulihan depresi?
3. Apakah manajer dan pemegang saham berbeda dalam kecukupan, distribusi dan pemanfaatan alternatif dari saldo laba?
4. Apakah manajer dan pemegang saham berbeda dalam pembayaran dividen untuk besarnya dividen dan perubahan kebijakan dividen?
5. Apakah manajer dan pemegang saham berbeda dalam hal gaji manajer besarnya remunerasi dan perubahan dalam struktur remunerasi?
6. Apakah manajer dan pemegang saham berbeda dalam pengambilan keputusan perusahaan?
7. Apakah manajer dan pemegang saham berbeda dalam interaksi timbal balik di antara keduanya?
8. Apakah manajer dan pemegang saham berbeda dalam tata kelola perusahaan secara umum?
Metode Analisa
Analisis Deskriptif, Analisis Deskriminan, Analisis Komparatif
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan:
1. Sampling Frame
2. Sampling Unit
3. Interview Procedure
4. Sources and Collection of Data
5. Measurement
Hasil Penelitian
Studi ini berfokus pada pandangan yang berbeda mengenai tata pemerintahan yang baik sebagaimana dirasakan oleh manajer perusahaan dan pemegang saham. Profil dari manajer dan pemegang saham menunjukkan bahwa rata-rata, manajer perusahaan kepemilikan lebih banyak dengan perusahaan daripada pemegang saham yang memegang saham perusahaan tersebut (62,16 bulan vs 28,12 bulan). Ini mungkin karena fakta bahwa manajer jauh lebih terikat pada pekerjaan di mana pemegang saham sering membeli dan menjual saham sebagai dan ketika kesempatan datang. Ditemukan bahwa jumlah rata-rata kehadiran manajer dalam RUPS tidak signifikan berbeda (α = 0,05) dibandingkan dengan pemegang saham (2,80 vs 2,28), meskipun manajer biasanya diwajibkan untuk menghadiri RUPS, sedangkan pemegang sahamnya tidak. Hal ini menunjukkan ketertarikan kelompok terhadap perusahaan mereka.

Studi ini juga menunjukkan bahwa rata-rata manajer perusahaan memiliki pendidikan tinggi dari pada rata-rata pemegang saham. Juga patut dicatat bahwa mayoritas manajer (56%) memegang pascasarjana dibandingkan dengan hanya 32% dari pemegang saham. Studi juga menunjukkan dominasi laki - laki baik di posisi manajemen maupun stockholding perusahaan. Ditemukan bahwa secara statistik kedua kelompok tersebut termasuk dalam rata-rata yang usia yang sama (35 tahun untuk manajer vs 33 tahun untuk pemegang saham). Tapi bisa juga mencatat bahwa distribusi usia manajer simetris, sedangkan umur distribusi pemegang saham lebih condong ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa pemegang saham memasuki pasar saham pada usia dini dan secara bertahap beralih ke beberapa bisnis lainnya. Untuk membandingkan perbedaan tata kelola terkait antara manajer dan pemegang saham, telah ditemukan bahwa para manajer dan pemegang saham
memiliki sikap yang berbeda pada umumnya, yang sangat didukung oleh diskriminan analisis. Manajer sangat percaya bahwa tata kelola perusahaan mereka lumayan bagus. Sebaliknya, para pemegang saham menganggapnya sangat miskin. Dengan kondisi omset, produksi, modal, leverage, layanan hutang, kebijakan kredit, solvabilitas, sumber daya manusia, rekrutmen, teknologi, kepuasan, pengendalian internal, kekuatan, kesempatan, kompetisi, posisi, CBA dan pemulihan, para manajer dan sikap pemegang saham berbeda secara signifikan. Tapi mereka setuju dengan isu-isu seperti litbang, kelemahan, ancaman, rencana dan pengaruh politik. Studi ini menunjukkan bahwa para manajer dan pemegang saham berbeda untuk kecukupan laba ditahan dan pembagian laba ditahan ini sebagai dividen.  Manajer berpendapat bahwa perusahaan tidak memiliki saldo laba yang cukup dan ini seharusnya tidak didistribusikan di antara pemegang saham, sementara pemegang saham berpikir ke arah yang berlawanan tapi alternatif penggunaan laba ditahan selain dividen punya jenis pendapat yang sama. Kedua kelompok tersebut mengusulkan menggunakan dana untuk ekspansi, modernisasi dan investasi prospektif. Mengenai pendapatan dividen, yang lebih terkendali oleh perusahaan daripada capital gain, studi tersebut menunjukkan bahwa para pemegang saham mendukung untuk memiliki lebih dari itu. Ini adalah mungkin karena keinginan manajer akan pertumbuhan dividen yang konsisten dimana pemegang saham menginginkan lebih banyak dividen daripada yang sebelumnya diterima. Studi tersebut menunjukkan bahwa para manajer selalu berpikir bahwa mereka dibayar lebih rendah, namun pemegang saham mengungkapkan pandangan sebaliknya. Menariknya, para manajer tidak mau mengubah struktur pembayaran, meskipun mereka menganggap mereka kurang bayar; tapi Pemegang saham menginginkan perubahan struktur gaji agar konsisten dan adil pembayaran. Studi tersebut menemukan bahwa keputusan perusahaan diyakini didominasi oleh manajer dan pemegang saham. Seperti dicatat bahwa para manajer dan pemegang saham sebagian besar berbeda dalam sikap mereka mengenai parameter tata kelola yang baik. Hal ini juga menemukan bahwa perbedaan sikap yang diamati antara manajer dan pemegang saham mengenai tata pemerintahan yang baik cukup kuat dan masing-masing kelompok tidak terlalu tersebar di dalamnya kubu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kecuali jika tindakan diambil untuk mengurangi kesenjangan antara manajer dan pemegang saham mengenai tata pemerintahan yang baik
kelancaran fungsi perusahaan akan sulit. Yang dibutuhkan adalah keterbukaan, dialog, saling percaya, pelaporan yang adil, dll.
Kekuatan Penelitian
1. Dasar teorinya tepat dan lengkap
2. Metode analisa yang digunakan cukup banyak
3. Bahasanya jelas dan mudah dipahami
Kelemahan Penelitian
Kesimpulan terlalu banyak, sehingga tidak langsung mengungkapkan inti dari kesimpulan tersebut
Share:

Senin, 15 Januari 2018

Kecantikan

Kecantikan wanita terletak bukan hanya pada parasnya, banyak wanita yang cantik secara paras tapi tidak menentramkan dilihat, justru menimbulkan keresahan karena membangkitkan syahwat.

Kamu tau dari mana ketentraman wajah wanita itu bisa dilihat? Entah bagaimana hati kita bisa merasakan teduh dan tenang ketika memandangnya. Hati dia ridho terhadap hidup yang diberikan Allah padaNya. Tidak ada dendam dalam hatinya. Dia tau tujuan hidupnya, dia tau cinta siapa yang dia kejar. Dia merasa apapun yang terjadi dalam hidupnya adalah kebaikan Sang Penciptanya. Dia mampu merasakan betapa besar cinta Tuhan kepadanya. Dia merasa setiap orang memiliki kebaikan. Semoga aku dan kamu termasuk wanita yang demikian. Sulit memang menjadi wanita yang bahkan bidadari surgapun iri padanya. Terasa jauh memang kita dari wanita dengan kriteria demikian, tapi jika kita ada keinginan insyaaAllah tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. 
Share: