Jumat, 03 Mei 2019

Lupa Caranya Berterimakasih

Menikah, hidup dengan seseorang yang 20 atau 30 tahun hidupnya dihabiskan dengan keluarga beserta tata cara mereka.
Ternyata tidak semudah itu,
Dulu aku fikir bakti pada suami itu mudah, tapi tidak, ternyta dia selalu terlihat salah.
Karena apa ? Karena aku lupa caranya berterimakasih.

Dia memang manusia yg kadang terlihat sempurna jika kamu sedang jatuh cinta.
Tapi penuh kekurangan ketika kamu membencinya.

Itu mengapa saya katakan lagi Allah Maha Benar. Saya memang tidak belajar agama dengan selalu datang ke kajian atau mengenal Tuhan dengan cara seperti itu.
Tapi aku belajar dari hidup yang aku jalani sendiri, dan aku benar benar merasakan kehadiran dan campur tangan Allah dalam setiap nafas.

Kembali lagi tentang suami. Orang lain yang tiba tiba harus kita patuhi diatas orang tua kita setelah akad terucap. Kenapa Allah menjanjikan surga bagi wanita-wanita yang taat dengan suaminya? Yaa ini lohh berat ternyata setelah menjalani, bahkan lebih berat dari mematuhi orang tua. Bahkan tulisan ini pun menjadi koreksi diri saya sendiri, betapa saya akui selalu berhujung menyesal dengan permintaan maaf atas sikap-sikap saya yang mungkin tidak berkenan untuk suami saya.

Setiap setan datang menggoda terasa kekurangan suami jauh lebih tampak nyata daripada kebaikan-kebaikan yang beliau berikan dan seharusnya kita doakan.

Memang saya bukan tipikal orang cerewet yang dikit dikit ngomel ke suami. Tapi sikap diam saya jika tidak ada yang sesuai pun ternyata cukup membuat suami tertekan.(pernah disampaikan). Padahal saya fikir justru dengan saya diam, tidak akan ada kalimat yang menyakiti. Tapi ternyata saya salah. Justru itu membuat suami tertekan dan tidak tau harus berbuat apa?

Tapi pernah saya sampaikan ke suami, alasan saya lebih memilih diam ketika marah adalah berfikir dan koreksi terlebih dahulu sebelum saya sampaikan. Tapi itupun sering berhujung rasa menyesal karena berbuat dosa dengan suami.

Sungguh pada intinya menikah itu benar benar ujian. Dan saya sedikit paham kenapa pintu surga akan dibukakan dari arah manapun bagi wanita yang taat pada suami (bukan dalam hal bermaksiat).

Share:

Selasa, 29 Januari 2019

Bukan Sekedar Teori Konspirasi Kebetulan


(Doktrin keraguan eksistensi Tuhan )

Telah banyak buku-buku teori konspirasi yang membahas tentang gerakan-gerakan yahudi. Tapi hingga sekarang masih sangat sedikit orang yang benar-benar menganggapnya itu nyata bukan hanya sekedar konspirasi yang masih diragukan kebenarnnya. Seharusnya sebagai umat Islam kita tidak meragukan hal tersebut karena Allah berkali-kali memperingatkannya dalam Al-Quran tentang sifat-sifat orang yahudi yang memang tamak akan dunia.

Awal mula membeli buku Homo Deus karangan Yuval Noah Harari saya tidak tau siapa Yuval Noah Harari, dan saya juga tidak membaca bukunya yang sebelumnya yang menjadi international best seller berjudul homosapiens, dimana kita tahu itu pembohongan public bahwa kita bukan dari bangsa hewan, namun kita diciptkan dengan kemuliaan akal. Ketika membeli buku tersebut saya hanya tertarik dengan synopsisnya saja, dan memang kata homodeus itu masih terasa asing dibanding homosapiens yang dari duduk sekolah dasar kita sudah diperkenalkan sejarah nenek moyang kita. Sampai akhirnya semakin membaca tulisannya semakin merasa perlu tau agama si penulis, bahkan sempat berfikir dia atheis, ternyata setelah googling dia adalah seorang yahudi berkebangsaan Israel.

Dalam buku tersebut saya justru menemukan bahwa apa yang dia pikirkan dan dituangkan dalam tulisannya mencerminkan sikap seorang yahudi yang diterangkan dalam Al-Quran.  Selain itu saya mulai berfikir bahwa buku-buku mengenai konspirasi Yahudi yang pernah saya baca bukan hanya sekedar teori konspirasi kebetulan.

Kenapa awalnya saya berfikir si penulis adalah seorang atheis? Karena dia mengkritisi injil dan juga menggunakan nama Tuhan seperti halnya sejajar dengan ciptaanya. Dalam antroposen hal. 89 “ bukan membiarkan adam terus mengumpulkan buah-buahan liar, seorang tuhan yang marah mengutuknya, “makanlah roti dengan kringat sikumu”. Dia mewujudkan tuhan dengan sesuatu yang sama wujud nya dengan manusia.

Ketika manusia modern, menemukan bahwa mereka sesungguhnya hasil evolusi dari reptile, mereka memberontak kepada Tuhan dan berhenti mendengarkan-Nya atau bahkan mempercayai eksistensi -Nya.

Dan dalam tulisannya juga menggambarkan bagaimana doktrin-doktrin yahudinya untuk para goyim agar jauh dari Tuhannya adalah seperti dalam Antroposen hal. 113 : “ Kalau revolusi agrikultur memunculkan agama-agama bertuhan, maka revolusi saintifik melahirkan agama-agama humanis, yang didalamnya menusia menggantikan tuhan-tuhan. “

Dalam buku ini dikemas secerdas mungkin seorang pemuja sains dengan meragukan eksistensi  pencipta. Sayangnya jika buku ini dibaca oleh orang yang tidak berpegang teguh pada kitab suci, atau yang masih meragukannya maka akan membentuk pikiran yang sesuai dengan doktrin-doktrin tersebut.

Selain itu dalam tulisan tersebut, semakin lama semakin mencoba memunculkan keraguan terhadap eksistensi Tuhan, dimana ketika mereka mencoba menjelaskan tentang system otak yang sangat rumit untuk menjelaskan bagaimana rasa pada manusia itu bisa muncul dan mereka menganalogikan dengan kemacetan lalu lintas dan aktivitas bursa saham. Sedang mereka menemukan fakta bahwa kemampuan otak mereka yang mereka puja-puja tidak mampu menembus ilmu Tuhan, namun mereka tetap sombong dengan dirinya dan tidak mengurangi niat sedikitpun untuk menyesatkan manusia lain. Para ilmuwan tidak tahu bagaimana suatu kumpulan sinyal eletrik otak menciptkan pengalaman-pengalaman subyektif.

“ Mungkin pikiran juga harus ikut jiwa, Tuhan dan ether kebak sampah sains” (Penanda Manusia hal.133)
Dan tulisannya ini sangat sesuai dalam salah satu buku tentang konspirasi yahudi yang membahas tentang pergerakan Freemasonry, dimana salah satunya adalah perkumpulan freemasonry berwajah social yaitu Rotary Club yang anggotanya terdiri dari majelis tinggi & majelis menengah, didirikan pada tahun 1905 yang mengutamakan gerakan humanism dan menanamkan dasar-dasar plotisme, dimana paham tersebut mengambangkan semua paham dan agama, yang mungkin akan saya bahas pada tulisan saya berikutnya. Kembali lagi tujuan mereka tersebut sesuai dengan tulisan seorang Yahudi sendiri dalam antroposen hal.113 mengenai melahirkan agama-agama humanis. Sehingga saya berkesimpulan hal tersebut bukan sekedar teori konspirasi kebetulan.

Share:

Selasa, 08 Januari 2019

Perceraian Menumbuhkan Kebencian


Engkau melahirkan seorang putra dan putri,
Engkau mengemban tanggung jawab mereka secara materi maupun rohani
Hingga, waktu mereka tiba, waktu dimana embananmu kau lepas
Tapi bukan sekarang seharusnya mereka terhempas
Apa kehidupan barumu membuatmu kehilangan nuranimu?
Apa kau bilang dia yang tulus berkeluarga baru denganmu sudah pantas kau sebut pahlawanmu?
Tidak,
Lihat! bersamanya kau sanggup lupakan putra putrimu,
Demi dirinya, kau letakkan mereka dibelakang tiraimu,
Seakan mereka sudah tidak lagi butuh dirimu,
Engkau,,,
Dulu sosok yang begitu bersahaja
Sosok yang luar biasa
Tapi dengan kehidupan barumu yang anak-anakmu mulai terbiasa
Yaaa terbiasa membiaskan sosok dirimu yang seharusnya amat berjasa
Hingga akhir masa
Tapi, sungguh anak-anakmu kecewa

Share:

Senin, 07 Januari 2019

Sebuah Buku Negeri Sendiri


Awal mula denger berita adanya sebuah buku yang berjudul “Jokowi Undercover” ditarik dari peredaran, cuek saja, karena saya memang tidak terlalu tertarik dengan konspirasi Negeri sendiri, meskipun saya peminat teori konspirasi tapi hanya konspirasi-konspirasi elit dunia milik orang-orang Yahudi.

Karena saya fikir konspirasi yang terjadi di Negeri juga tidak jauh-jauh dari kendali para elit-elit Yahudi, mungkin sudah ada yang pernah mendengar tentang keluarga terkaya didunia pemegang kendali dunia, bahkan Amerika pun di bawah kendalinya, ya,,, keluarga Rothschild (banker dunia), Rockefeller (pemilik minyak dunia). (correct me if I’m wrong)

Mungkin sahabat ada yang jauh lebih menyelami buku-buku tentang konspirasi dunia. Saya ucapkan salam, mungkin kita satu sepeminatan tapi belum tentu sepemikiran, tentunya sebagai peminat bidang tertentu setidaknya akan ada hal yang sama diantara pemikiran kita dan itu tidak semua. Bisa jadi karena sumber bacaan saya yang masih minim sekali.

Akan tetapi saya ingin menulis sedikit dari apa yang telah saya baca, saya olah dalam pikiran, saya bandingkan apakah sesuai dengan ajaran agama saya, lalu saya tuangkan dalam bentuk opini dan beberapa hal yang tentunya saya ingin katakan itu bukan hasil pemikiran saya pribadi tapi apa yang pernah saya baca dari tulisan orang-orang yang lebih berilmu.

Kembali tentang buku itu, yang saya tau adalah buku itu memuat sebuah pengungkapan tentang sesosok presiden periode 2014-2019 yang sedang menjabat. Itu saja yang saya tau, sampai akhirnya salah satu karib saya mengirim link e-book buku tersebut. Apalagi e-book, saya bukan tipikal manusia yang betah berjam-jam membaca lewat media elektronik, saya lebih suka buku, karena bisa saya coret-coret dengan catatan-catatan hasil pemikiran atau perbandingan dari buku yang saya baca sebelumnya, atau jika ada dalil dalam kitab suci atau perkataan-perkataan ustad yang sangat berkolerasi dengan rentetan kalimat yang sedang saya baca. Rasanya tangan saya gatal jika tidak ada coretan dalam buku-buku yang saya baca.

Akhirnya rasa penasaran pun menyelimuti atas pemikiran “kenapa?” ya kenapa buku tersebut harus ditarik? Apakah bahasanya memang sekontroversial dan bersifat brain washing? Atau hate speech atau apalah mungkin.

Untuk menebus rasa penasaran, akhirnya saya baca, dan awal mula membaca pun saya sangat bingung, karena tokoh-tokoh yang tersebut diawal sangat asing (akibat ketidaktahuan akan sejarah Negri sendiri) dan juga siapa ini yang dibenci dan membenci? Siapa yang dibunuh dan membunuh? Siapa yang dihasut dan penghasut? Tapi saya tidak menyerah, justru semakin penasaran.

Yang saya tahu dari buku itu, memang terlihat sekali ada dipihak siapa, dan terlihat sekali kebencian akan suatu pihak, tapi kebencian yang berlandaskan. Saya mencoba untuk membaca tanpa prasangka, memang tidak 100% setuju dengan beberapa pemikiran sang penulis, tapi tidak pula kurang dari 65% saya setuju dan mengerti.

Saya pribadi tidak ingin menjabarkan isi buku tersebut, atau bikin conclusion. Selain karena buku tersebut telah ditarik dari peredaran yang artinya “DILARANG”. Di rezim sekarang memang harus berhati-hati apalagi mengkritik pemerintah dan menyangkut-pautkan dengan agama, yang mana nanti dibilang mabok agama. Yang saya tidak tahu entah itu halal apa haram, karena saya hanya tau mabok khamr dan itu haram. Hahah ah saya tidak peduli dengan orang yang bilang “APA-APA BAWA AGAMA” oke mungkin mereka belum sadar, mereka hidup dibumi siapa, yang artinya harus mengikuti aturan siapa. Saya memaklumi dengan sedikit tertawa kecil, jika dituangkan dalam tulisan kurang lebih seperti ini tertawanya “ heee” cukup.

Ada beberapa hal dalam tulisan tersebut yang membuat saya mengganjal adalah penulis diawal halaman buku mengatakan bahwa Wikipedia tidak mungkin mau memuat foto editan, yang artinya penulis mempercayai ke-credible-an informasi tersebut, tapi di bagian halaman akhir-akhir (saya lupa halaman berapa) penulis mengatakan yang intinya jumlah korban yang dimuat dalam situs Wikipedia tidak dapat dibuktikan statistiknya, yang artinya penulis meragukan ke credible-an informasi situs tersebut. Jadi disini ada sedikit ke tidak-konsistenan.  Allahu’alam.

Tapi ada beberapa rentetan kalimat dalam buku tersebut yang menarik perhatian saya tentunya. Rentetan tersebut:

“…… sebagai pelajaran yang memprihatinkan tentang apa yang terjadi apabila orang-orang sipil merancang aksi militer.”

“ setelah meningkatnya pengetahuan saya, saya jadi pengagum biasa saja”

“orang yang mulutnya lebih kencang berjalan dari pikirannya akan gampang merasa dia sudah benar sebelum memahami permasalahan yang dia komentari”

“padahal mereka belum baca bukunya, apakah yang saya maksud……”

Yah itulah kurang lebih yang bisa saya tulis, memang saya ingin menceritakan ulang sebenarnya, tapi saya masih terlalu ringan ilmunya, sehingga saya belum cukup berani mengatakan itu hak atau batil, karena ketertarikan saya akan konspirasi dalam Negeri tidak sebesar ketertarikan saya membaca konspirasi-konspirasi gerakan underground-nya para elite Yahudi. Beberapa buku dan sumber informasi yang saya dapat saja rasanya kurang untuk mengulas dan membuat sebuah tulisan tentang hal itu, apalagi yang ini, sejarah Negeri sendiri yang seharusnya sebagai anak bangsa memang kita harus lebih tau dan berani dalam mencari kebenaran bukan pembenaran. 
Seharusnya kita tidak awam akan sejarah dan polemik yang sekarang sedang terjadi di Negeri yang generasi kitalah sebenarnya yang akan meneruskan. Bukan selalu silau dengan keglamouran hidup orang-orang elite yang fakta dibaliknya banyak kesibukan yang berarti yang mereka lakukan untuk menaklukan kita yang sedang terlena dengan fatamorgana lukisan hidup mereka, jadi tidak hanya kenikmatan hidup duniawi seperti yang kita sering lihat. Mereka pemikir handal, mereka manusia sibuk, manusia penuh teka teki, manusia penuh konspirasi, dan saya yakin mereka tidak sesederhana pemikiran kita. 
Seharusnya sebagai penerus generasi bangsa yang diberi akal fikiran kita mampu menerima dan menolak berlandaskan pengetahuan bukan cinta dan kebencian buta, yang akhirnya menjadi konflik terhadap saudara sendiri. Seharusnya kita tingkatkan pengetahuan kita dengan tidak menelan mentah-mentah segala informasi. Yang mana jika ini saya lanjutkan penjelasannya akan menerus ke-11 isi protokolat zionis (heheheh), dan yang mana memang benar-benar berhubungan. Jadi tulisan saya sendiri ini juga menjadi cambuk bagi saya untuk tidak malas membaca.  

Share:

Bumi Milik Tuhan, Seharusnya Aturan Tuhan


Dulu waktu masih sekolah hingga sebelum menikah, aku tidak terlalu peduli dengan tingginya kebutuhan hidup, tidak menghitung hitung yang namanya kewajiban yang harus kita bayarkan ke negara, bersikap cuek terhadap kenaikan harga-harga.
-
Semakin tinggi penghasilan kita, justru semakin menyilaukan mata hijau negara untuk menarik pajak dari rakyatnya sendiri yang ingin kaya.
-
Kalau begitu pikiran bodohnya jadi miskin saja tak mengapa, tapi subsidi pun hanya omong kosong belaka. Apa negara tidak ingin rakyatnya hidup makmur berlimpah harta?
Atau hanya orang tertentu saja yang boleh kaya?
-
Entahlah,,, disamping ingin marah sebenarnya aku juga lelah.
-
Dari sedikit buku yang aku baca, mungkin aku hanya sebatas tau pajak itu haram hukumnya dalam agama Islam, dan dengan sedikit penglihatan aku di Negara-negara makmur nan kaya berlandaskan hukum Islam, mereka tidak butuh harta dari rakyatnya, tapi mereka mensejahterkan memberikan segala bentuk kemudahan dalam hidupnya.
-
Tuhan tau teramat tau, kenapa diakhir zaman ini dibangun dengan sistim kapitalis, mencekik leher, memperbudak sesama hamba.
-
Dunia ini sungguh mengapa melelahkan, entah kenapa aku tiba-tiba merasa jengah dan begitu lelah.
-
Apalagi secara pribadi aku baru benar-benar merasa terjajah, tunduk dengan aturan sesama manusia, bukannya aturan sang pencipta.
-
Mungkin benar mereka yang meneriakan kembali tegaknya khilafah bukan semata ikut tenggelam didalam arus huru hara, mungkin mereka telah tersadar akan prahara.

Kita dicipta oleh Tuhan Sang Pencipta, tapi kita tunduk dalam sistem dan aturan yang dibuat oleh sesama yang dicipta.  
-
Bukankah kita selalu bilang Tuhan kita sudah Maha Sempurna? Yang tidak mungkin keliru dalam membuat sebuah aturan? lalu mengapa?

Share:

Kamis, 25 Oktober 2018

Kerena Pemimpin Kotaku Bukan Pelafadz kalimah Tauhid ……




 

Hari ini,Khamsa, 18 Rajab 1436 H aku menangis, Solo menangis penduduk yang 72% nya adalah muslim ini harus menutup telinga, menutup mata, dan memalingkan wajah, lalu merapatkan shafnya, mengkhusyukan shalatnya dan meneriakan kalimat tauhidnya ( LAILAHAILLAHALLAH MUHAMMADU RASULULLAH ). Tulisan ini saya buat setelah membaca beberapa kicauan di jejaring sosial yang menyebutkan tentang keadaan kota asal kelahiranku, Solo,Jawa Tengah. Mantan, kota pimpinan Presiden RI kita yang sekarang Jokowidodo. 

Taukah rasanya tersakiti karena penghianatan? Merasa diasingkan dan tidak diperhatikan?

Kurang lebih seperti itu yang dirasakan kaum muslimin sekarang.

Saya masih duduk di bangku kuliah, seorang karyawan salah satu perusahaan swasta.  Dan saya tidak pernah tahu mengapa saya tertarik dengan hal-hal yang mengancam agama saya, saya tertarik untuk membahasnya, untuk mengkajinya dan menentang keras tentunya. 

Kembali ke kasus, hari ini saya membaca kicauan di twit slah satu  muslim yang memberikan informasi keadaan kota solo yang mirip “kota vatikan di Roma”. Adanya pawai atau apa entahlah mereka menyebutnya. Di hari menyedihkan itu Rabu, 29 April 2015. Di Kotaku Solo diramaikan dengan acara kirab Salib menyambut hari Paskah(nya) umat Non Islam. Saya menyebutnya-“ nya?” Ya, tentu karena kami (ummat Islam) tidak meyakinin hari tersebut. Hanya mereka-mereka diluar  Islam saja yang meyakininya.

Saya sedikit marah menangis pula. Kenapa?  Karena mereka sudah berani secara terang-terangan mencuci otak muslim dengan ajaran  mereka, namun saya tidak dapat berbuat banyak, menyiksa rasanya dan tentunya kaum muslim yang notabenya awam agama lah yang menjadi sasaran empuk. Mana mungkin mereka berani mengambil sasaran dari kaum Muslim seperti alim ulama dan para muslim yang faham agama? Tentu akan ditolak keras secara baik-baik maupun mentah-mentah. 

Kirab atau pawai itu telah membuat ribuan manusia khususnya anak-anak muslim untuk menyaksikannya, dan mengabaikan adzan yang membiasakan mereka  untuk berlari lari ke masjid untuk mendapat pendidikan di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) ,belajar sholat berjamaah maupun hanya solat lalu bermain-main. Namun, fenomena pawai telah mengalihkan perhatian mereka sebagaimana pawai-pawai lainnya. Bukan salibnya yang membuat mereka tertarik (spseri yang dikaakan salah satu blog non-I yang mengatakan “Mereka takut salib menggoncangkan keimanan mereka” itu adalah fitnah, namun sebenarnya yang membuat mereka tertarik adalah rasa penasaran “ada apa” di pawai itu.
Wajar sih namanya anak-anak, kita yang sudah dewasa saja rasa penasaran masih tetap ada, memang manusiawi bukan? Jadi ini bukan masalah penggoncang keimanan, tapi mengganggu kemurnian fikiran anak-anak dan fikiran kaum muslim, menyulutkan emosi dan memancing permusuhan dikarenakan adzan berkumandang mereka malah menyanyikan lagu-lagu greja saat melewati masjid. 

Anak –anak adalah calon generasi penerus bangsa dan agama, merekalah yang kelak melanjutkan perjuangan-perjuangan dari kita yang akan mendahului mereka. Harus sedini mungkin iman di tancapkan dalam-dalam di hati mereka sehingga mengakar hingga mereka dewasa, dan tak akan pernah tercabut kecuali atas seizin-NYA.  Namun, karena pawai ini  anak-anak  akan menelan mentah-mentah apa yang mereka lihat tanpa didampingi orang tua yang mampu membimbing mereka. Tentu ini sangat ironi. Sangat berbahaya jika generasi penerus Islam ini lebih mengenal budaya mereka daripada budaya Islam sendiri. Ditambah lagi dengan  pernyataan yang membenarkan dari saudara muslim di salah satu situs jejaring social “ini benar adanya, mereka lewat di depan pesantren Tahfidz Quran Kota Barat Surakarta. Di situ juga ada masjid kota barat, suara adzan ashar beradu dengan suara nyanyian orang nasrani. Na’udzubillah tsumma na’udzubillahi min dzalik.”
 Apa maksud ini semua? Mereka selalu berkoar untuk menghormati antar ummat beragama, dan bila ada ummat Islam yang dinilai mengganggu mereka dikatakan radikal. Tapi, apa yang mereka lakukan? Masih adakah ummat islam yang membela dengan alasan kemanusiaan dan penghormatan antar sesama ummat beragama? Tragisnya, justru kaum muslim-lah yang membela kesalahan ini, bukannya membela sesama saudara muslim untuk menegakkan agama Islam dan mengajak kebaikan, malah ikut menyuburkan kemungkaran.
Ya, mungkin inilah peringatan dari Allah, kita dilarang keras mengambil pemimpin dari ummat non-I kecuali keadaan yang mendesak. Tapi bagaimana kita terdesak? Sedang kita sendiri berada di Negara yang mayoritas penduduknya adalah beragama Muslim? Dimana letak terdesaknya? Alasan apa lagi yang akan kita berikan di hadapan Allah SWT kelak di padang mahsyar? Dan sekarang  Allah ingin kita menyaksikan bukti kebenaran atas apa yang DIA sampaikan, melalui lantunan ayat-ayat-Nya:

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi auliya dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)” (QS. Al Imran: 28)

Ibnu Abbas radhiallahu’anhu menjelaskan makna ayat ini: “Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang kaum mu’minin untuk menjadikan orang kafir sebagai walijah (orang dekat, orang kepercayaan) padahal ada orang mu’min. Kecuali jika orang-orang kafir menguasai mereka, sehingga kaum mu’minin menampakkan kebaikan pada mereka dengan tetap menyelisihi mereka dalam masalah agama. Inilah mengapa Allah Ta’ala berfirman: ‘kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka‘” (Tafsir Ath Thabari, 6825).

[Ayat ke-2]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi auliya bagimu; sebahagian mereka adalah auliya bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi auliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim” (QS. Al Maidah: 51)

Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini: “Allah Ta’ala melarang hamba-Nya yang beriman untuk loyal kepada orang Yahudi dan Nasrani. Mereka itu musuh Islam dan sekutu-sekutunya. Semoga Allah memerangi mereka. Lalu Allah mengabarkan bahwa mereka itu adalah auliya terhadap sesamanya. Kemudian Allah mengancam dan memperingatkan bagi orang mu’min yang melanggar larangan ini Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim“” (Tafsir Ibni Katsir, 3/132).

Lalu Ibnu Katsir menukil sebuah riwayat dari Umar bin Khathab, “Bahwasanya Umar bin Khathab memerintahkan Abu Musa Al Asy’ari bahwa pencatatan pengeluaran dan pemasukan pemerintah dilakukan oleh satu orang. Abu Musa memiliki seorang juru tulis yang beragama Nasrani. Abu Musa pun mengangkatnya untuk mengerjakan tugas tadi. Umar bin Khathab pun kagum dengan hasil pekerjaannya. Ia  berkata: ‘Hasil kerja orang ini bagus, bisakah orang ini didatangkan dari Syam untuk membacakan laporan-laporan di depan kami?’. Abu Musa menjawab: ‘Ia tidak bisa masuk ke tanah Haram’. Umar bertanya: ‘Kenapa? Apa karena ia junub?’. Abu Musa menjawab: ‘bukan, karena ia seorang Nasrani’. Umar pun menegurku dengan keras dan memukul pahaku dan berkata: ‘pecat dia!’. Umar lalu membacakan ayat: ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim‘” (Tafsir Ibni Katsir, 3/132).
Jelas sekali bahwa ayat ini larangan menjadikan orang kafir sebagai pemimpin atau orang yang memegang posisi-posisi strategis yang bersangkutan dengan kepentingan kaum muslimin.

[Ayat ke-3]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi auliya bagimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman” (QS. Al Maidah: 57)
As Sa’di menjelaskan: “Allah melarang hamba-Nya yang beriman untuk menjadikan ahlul kitab yaitu Yahudi dan Nasrani dan juga orang kafir lainnya sebagai auliya yang dicintai dan yang diserahkan loyalitas padanya. Juga larangan memaparkan kepada mereka rahasia-rahasia kaum mu’minin juga larangan meminta tolong pada mereka pada sebagian urusan yang bisa membahayakan kaum muslimin. Ayat ini juga menunjukkan bahwa jika pada diri seseorang itu masih ada iman, maka konsekuensinya ia wajib meninggalkan loyalitas kepada orang kafir. Dan menghasung mereka untuk memerangi orang kafir” (Tafsir As Sa’di, 236)

Jangan Loyal Kepada Orang Kafir Walaupun Ia Sanak Saudara

[Ayat ke-4]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi auliya bagimu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka auliya bagimu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim” (QS. At Taubah: 23)
Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah Ta’ala memerintahkan untuk secara menjelaskan terang-terangan kepada orang kafir bahwa mereka itu kafir walaupun mereka adalah bapak-bapak atau anak-anak dari orang mu’min. Allah juga melarang untuk loyal kepada mereka jika mereka lebih memilih kekafiran daripada iman. Allah juga mengancam orang yang loyal kepada mereka” (Tafsir Ibni Katsir, 4/121).
Namun As Sa’di menjelaskan 3 jenis orang kafir yang dikecualikan sehingga tidak diperangi berdasarkan ayat selanjutnya (namun tidak kita bahas panjang lebar di sini), mereka adalah:
  1. Orang-orang kafir yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian damai untuk tidak saling memerangi
  2. Orang-orang kafir yang tidak ingin untuk memerangi kaum Muslimin dan juga tidak memerangi kaumnya, ia memilih untuk tidak memerangi kaum Muslimin maupun kaum kafirin.
  3. Orang-orang munafik yang menampakkan keimanan karena takut diperangi oleh kaum Muslimin (Tafsir As Sa’di, 191).
Siksaan Pedih Karena Menjadikan Orang Kafir Sebagai Auliya
[Ayat ke-8]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (QS. An Nisa: 144)
Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah Ta’ala melarang hamba-Nya dari kaum mu’minin untuk menjadikan orang-orang kafir sebagai auliya padahal ada orang mu’min. Maksudnya Allah melarang kaum mu’minin bersahabat dan berteman dekat serta menyimpan rasa cinta kepada mereka. Juga melarang mengungkapkan keadaan-keadaan kaum mu’minin yang tidak mereka ketahui. Sebagaimana firman Allah Ta’ala berfirman: ‘Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya‘ (QS. Al Imran: 28). Maksudnya Allah memperingatkan kalian terhadap siksaan-Nya bagi orang yang melanggar larangan ini. Oleh karena itu Ia berfirman: ‘Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?‘. Maksudnya perbuatan tersebut akan menjadi hujjah (alasan) untuk menjatuhkan hukuman atas kalian” (Tafsir Ibni Katsir, 2/441).

Menjadikan Orang Kafir Sebagai Auliya, Dipertanyakan Imannya
[Ayat ke-9]
وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Al Maidah: 81)
Ath Thahawi menjelaskan makna ayat ini: “Andaikan sebagian orang dari Bani Israil yang loyal terhadap orang kafir itu mereka benar-benar mengimani Allah dan mentauhidkan-Nya, juga benar-benar mengimani Nabi-Nya Shallallahu’alaihi Wasallam sebagai Rasul yang diutus oleh Allah, serta lebih mempercayai apa yang ia bawa dari Allah daripada petunjuk yang lain, maka mereka tidak akan menjadikan orang-orang kafir sebagai teman dekat dan penolong padahal ada orang-orang Mu’min. Namun dasarnya mereka itu adalah orang-orang yang gemar membangkang perintah Allah menujuk maksiat, serta gemar menganggap halal apa yang Allah haramkan dengan lisan dan perbuatan mereka” (Tafsir Ath Thabari, 10/498).
Imam Mujahid  menafsirkan bahwa yang dimaksud oleh ayat ini adalah kaum munafik (Tafsir Ath Thabari, 10/498).
Bagaimana? Mana yang akan anda pilih? Mengagumi kehebatan mereka di dunia, mendukung mereka untuk memimpin kalian (muslimin) dengan meninggalkan larangan Allah? Atau mengindahkan perintah Allah dengan tidak peduli kata orang yang menganggap kita sangat kuno tidak toleran atau apalah. Yang mana saudaraku? Allah yang anda pilih atau manusia-manusia musyrik? Yang tentu tidak percaya kalau Tuhan itu satu dan tiada tuhan selain-Nya? Mana? Yang mana? Tanyakan pada hatimu saudaraku….. semoga Allah memberi inayah dan hidayah-Nya untuk membimbing kita semua. Aamiin.

Seperti ini lah saya menangis, mungkin jika Solo itu bisa menangis iapun akan menangis atas kemaksiatan dan kesyirikan yang di umbar secara terang-terangan dimana 70% penduduk yang mendiami adalah peng-lafadz kalimah TAUHID. Namun, tidak bisa memagari ke-Tauhid-an itu sendiri. Justru dapat diistilahkan “ kaum mayoritas yang meminoritas diri sendiri”.
  
Notes:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh….
Tulisan ini saya buat bukan untuk memprovokasi terjadinya perpecahan atau bentuk kriminal apapun. Hanya ingin menyadarkan saudara-saudaraku terutama kaum muslimin di kota Solo, mari gunakan peta kita (Al-Quran) dan kompas kita (Al-Hadist) dalam setiap melangkah, terutama dalam hal memilih seorang pemimpin, yang tentunya akan berkuasa atas kita secara duniawi dan meskipun lebih ada yang berkuasa diatas para penguasa yaitu DIA YANG MAHA ESA. Turutilah perintah-NYA, jangan gunakan ego kita dengan dalih ini adalah Negara Demokrasi, dengan dalih kemanusiaan dan mengesampingkan ke Tuhan-nan. INGAT!!!! sila pertama kita adalah ke-Tuhan-nan. Dan yang pertama artinya adalah di UTAMAKAN. Jaga generasi muslim penerus kita. Arahkan mereka, palingkan mereka dari hasutan-hasutan para kafirin.  Dan saya juga masih jauh dari kata sempurna, namun terus berusaha untuk hijrah, dan semoga Allah memberi hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Aamiin Ya Rabbalalamin. 

“Sampaikanlah walau hanya satu ayat” (HR. Bukhori)

Wassalamu’alaikum warakhmatullahi wabarakatuh

Share:

Kebencian yang Membutakan


Melihat fenomena sekarang dimana hati umat Islam selalu dilukai dengan melecehkan apa yang umat Islam sangat hormati tentunya bukan hal mudah untuk tidak bergejolak amarahnya.
Dahulu para khalifah sangat keras dalam menyikapi hal-hal yang melecehkan Allah dan Rasulallah salallahu alaihiwassalam. Tapi sekarang yang terjadi bukan lagi pedang yang berbicara, melainkan memanfaatkan peran media social.

Umat muslim terus menerus diadudomba, dideskreditkan, disakiti melalui tameng kebebasan berkreasi, berekspresi, berpendapat dan kebebasan-kebebasan lainnya yang dirasa justru kelewatan. Mereka meneriakan toleransi, tapi sebenarnya siapa yang tidak toleransi? Sampai akhirnya munculah istilah Islamphobia yang melihat gambaran bahwa Islam itu anarkis, tapi akhirnya terwujud juga gambaran itu sekarang di Indonesia, dimana umat Islam sendiri entah dengan berbagai dalih dan alasan membakar sebuah bendera, yang jadi masalah mereka membakar bendera yang bertuliskan kalimat “ laa ilaha illallah” tiada Tuhan selain Allah. Mereka bakar dengan dalih, itu bendera milik salah satu ormas yang dilarang di Indonesia. Jelas bukan? Bahwa mereka lebih mementingkan kebencian mereka terhadap ormas tersebut dibanding terhadap kalimat apa yang tertulis pada bendera yang mereka bakar yaitu  dengan dalih “menyelamatkan”.  Menyelamatkan dari hal apa? Saya sungguh butuh penjelasan arti menyelamatkan itu sendiri. Kami yang marah atas apa yang dilakukan sekelompok orang tersebut bukan karena kami anggota dari ormas tersebut jelas bukan, kami lebih mementingkan apa yang tertulis pada media yang mereka bakar. Sangat intoleran, sangat.

Mari kita bayangkan terlepas dari ormas apapun. Kalimat tiada Tuhan selain Allah itu terbakar dan seakan kita sedang beranggapan kalimat “tiada tuhan selain Allah” itu hal yang patut dimusnahkan. Naudzubillahmindzalik. Jikalau mereka berdalih dibawah kalimat tersebut tertulis “nama ormas tertentu” hapus saja, tutupi saja dengan cat atau gunting saja bagian bawah bendera, atau setidaknya bakar saja bagian bawah yang selain kalimat tauhid tersebut atau apapun yang pasti bukan kalimat tauhid nya yang dimusnahkan.

Sesungguhnya kita sedang diadu domba oleh mereka yang berkepentingan, mereka ingin kita yang bersaudara saling menghujat satu sama lain. Mereka ingin menghancurkan agama yang diturunkan Allah, secara tidak langsung dengan tangan mereka sendiri. Mereka ingin tangan mereka bersih dari darah, tidak ingin tubuh mereka terluka sedikitpun, bagaimanapun caranya keinginan mereka harus terwujud.  Dan jalannya adalah menghasut bagian dari mereka.

Dahulu kala penjajah juga melakukan politik adu domba ini. Dalam terminologi Islam ada istilah Izharul Islam, yang artinya berpura-pura Islam. Dizaman kolonialisme abad ke-19 taktik ini digunakan untuk merusak citra umat Islam dari dalam, salah satunya yang paling terkernal adalah yang dilakukan oleh Snouck Hurgronje. Dimana ia berpura-pura simpati dan banyak membantu pergerakan Islam namun di balik itu melencengkan nilai-nilai Islami dari dalil-dalil yang benar sesuai akidah Al-Quran dan As-Sunnah.

Pada hari ini kita juga melihat praktik itu kemungkinan besar kembali menyebar melalui isu-isu hak asasi manusia, pluralisme, dan berbagai kebebasan yang sudah saya sebutkan tadi. Dengan agenda ini sasarannya adalah umat Islam tidak lagi memegang teguh nilai-nilai syariat dan lebih mengedepankan pemikiran bahwa hak-hak manusia lebih penting dari agama itu sendiri ( sumber: buku Nubuat Petaka Akhir Zaman)

Sebenarnya apa yang kalian bakar itu? apakah benar-benar yakin hanya sekedar bendera yang tulisannya disalah gunakan? 
Dimana hatimu wahai saudaraku, kenapa kalian lebih mementingkan kebencian kalian pada suatu kaum dan menjadikan hatimu buta. Bahkan kehormatan agamamu sendiri kamu coreng dengan kebencianmu.  Dan yang perlu diingat kebencianmu itu adalah kepada saudaramu sendiri. Sudah berhentilah tidak ada manfaatnya bagimu baik didunia apalagi di akhirat.

“eyes are useless when the mind is blind – unknown”

Share:

Selasa, 23 Oktober 2018

Oasis di Gurun Sahara, Aku Rindu


Saat beliau muda belia, beliau begitu pemalu kata mereka
Saat menemukan tambatan hatinya itulah yang orang sebut suaminya
Dan tiba masanya dimana aku mengenalnya
Sosok yang begitu mencintaiku
Sampai akhirnya aku mengenalnya pula, pernah
Sebagai sosok yang begitu egois pikirku
Tapi tidak ternyata aku salah
Kasih sayangnya mengalahkan keegoisannya tentunya
Dan tiba masanya hadir dia yang dari awal aku benci
Sangat benci
Bahkan dia mati mungkin aku tak peduli
Tapi……
Dia begitu erat dengan sosok yang kucinta
Mau atau tidak
Aku harus mengakui kehadirannya
Benci atau tidak
Aku harus akui bahwa dia sosok nyata
Tadinya aku fikir dia setan
Sekarang seseorang menjulikinya sebagai agen freemason
Ah dari mana aku fikir, aku rasa freemason pun tak tertarik merekrutnya
Hahahaha aku pun tertawa
Tidak ini bukan soal freemason
Sesosok yang aku cinta tapi bagai oasis di gurun sahara
Hei itu namaku
Susah sekali menjangkaunya terpencil sekali
Tapi aku tetap cinta
Beliau yang aku panggil ibu, aku rindu

Share:

Senin, 27 Agustus 2018

KULIAH SAMBIL KERJA, KERJA SAMBIL KULIAH


Pengalaman kuliah sambil kerja (Part 2)


Lanjut……..
Nah akhirnya hari pertama kuliah pun dimulai tahun 2014 bulan Oktober sih kayanya.. jeeeeenggggg jeeeenggggg..aku ikut kaya ospek gitu, aku fikir bakal dibentak-bentak udah males aja bawaannya, ternyata enggak malah diserbetin (masih 1 tingkat lebih elegan daripada gombal *maksa) eh selingan cerita narsis bentar boleh? Heee

Selingan….
(waktu itu muka udah kucel parah, keringet sudah membasahi sekujur tubuh ini tanpa terkecuali #hiperbolamodeon, ditambah lagi pake krudung putih <fyi: aku ga suka pake kerudung putih meski kulit aku bukan sawo matang> diakhir acara masih aja digodain senior “manis banget sih senyumnya” <senyum seketika berhenti dan dalam hatiku berbicara seperti ini: “ini sih ngeledek yakin banget”, ga mau kege-eran sih ceritanya> yaudah balik ke topik yuk.

Back to topic
Setelah selingan unfaedah diatas, jadi udah nih mulai masuk kuliah, yang bikin syok ini ya,  jadi kuliah ku itu dari hari senin-jumat jam 05.30-21.30; sabtu 07.30-05.30; minggu pagi atau siang, kadang ada praktikum. Syok gak tuh? Biasa aja padahal sering ga masuk samapi di DEL… 
Even actualnya isn’t . kadang ada dosen yang kindly banget dengan memutuskan untuk banyak ga masuk ke kelas, kadang pula ada yang kerajinan parah sampai hampir g pernah ijin. Yah intinya sih tetep menyiapkan diri dari hari senin-minggu itu. Kebayang dong kerja dari senin-jumat jam 08.00-17.00 masih ada tanggungan kuliah, ditambah jarak tempat tinggal-kantor-kampus bukan lima langkah kaya pacarnya si penyanyi dangdut sebelah, selama satu minggu penuh.

Dan itu ku jalani selama 4 tahun, skip aja ga nih? Tapi nih ada mata kuliah kecintaanku namanya riset operasional meski orang-orang keliatan dari mimik muka of all them, hate it (sotau) iya but i am not part of them, i love it #eaaaa :D , i love number, i love something that it has so complicated and need to broke of, kusuka kalo suru ngitung ngitung gitu, kayanya bagus aja liat angka-angka yang too much and complicated, semakin complicated semakin jadi challenge aja rasa-rasanya (ssooopinterrrrrrrrr). Really kalau mata kuliah itu rajin deh masuknya. Dan alhasil A dong kudapat. Yeay. (padahal krn uts nya dikasih kisi-kisi)

Oke. Jadi kalau dikampus ini semester 5 ada yang namanya Penulisan Ilmiah dan nanti di tingkat akhir ada yang skripsi ada yang compre aja (ada yang tau pasti universitas mana) alhamdulillah PI terlewati dengan lancar sedikit lelah karena rumah dospem yang jauh (padahal nebeng) dan disemester 7, aku dapat SK 1 dong buat skripsi dimana anak-anak yang dapat SK 1 adalah dia yang memenuhi IPK persyaratan skripsi (mulai merasa sopintar) heee padahal biasa aja, everyone can do it without exception, sebenernya there are no dumb people it's only lazier than another one (who those for can reach it).

Dan jatuh bangun penyusunan skrisweet-pun dimulai (it is really really the sweetest sih soalnya dimudahin alhamdulillah) ………..  

Share:

KULIAH SAMBIL KERJA, KERJA SAMBIL KULIAH


Pengalaman kuliah sambil kerja (Part 1)

Well done guys alhamdulillah akhirnya selesai juga kuliah 4 tahun sambil kerja. YEAY
But I don’t even know what I do then?... oh enggak ding tau banget what the next target of my colourful life (disyukuri apapun yang terjadi ceritanya).
Tapi ini lagi ga ngomongin target aku si heeee, pengen cerita aja perjalanan aku sampe di sarjana. What  I was going through or something what I did.

Jadi gini dari the beginning is (halah) aku ga pernah ada keinginan buat hidup di Jakarta, sama sekali tidak. Jakarta itu ruwet, kota yang terlihat jelas ketimpangannya antara si kaya dan si miskin. Setidaknya that was i imagined bout Jakarta?
Tapi alhasil yang niat awalnya ke Jakarta cuma untuk beberapa hari saja berlanjut dengan aku dapet kerja disini, di bank swasta gitu awalnya dengan kerjaan yang jelas. Ya jelas-jelas ga ngerti aku sama kerjaanya dan waktu itu cuma dibayar ga ada 1 juta, 800 ribu-an (tahun 2013).. What? Hidup di Jakarta kerja digedung tinggi gajinya subhanaALLAH. padahal waktu itu aku kerja di Surabaya hampir satu tahun dapet gaji hampir 2 juta perbulannya. lah ini jakarta? astagaahhh  Namanya juga baru lulus yakan?, tapi ga selamanya apa yang kita lihat selalu sesuai dengan apa yang ada difikiran kita kok. Tapi ya aku jalanin aja kerjaan itu, itung-itung sambil menunggu (ketidakpastian) haha karena aku emang dasarnya tipikal orang yang ga betah kalo ga ngelakuin sesuatu apalagi sampai berhari-hari, rasanya kaya ada di jalur pacuan kuda atau balapan apapun itu dan semua orang lari tapi aku ngesot-ngesot gitu, kebayang kan? Keinjek-injek kuda  (ini imajinasiku sih hehe) berasa be*o, berasa ga ada gunanya dan akhirnya stress, ya begitulah pokoknya, mungkin karena dari kecil udah biasa berada dilingkungan sekolah yang dituntut bersaing tapi kubiasa aja, alias ditengah-tengah gitu ga pinter-pinter banget.

Well kerja di bank tersebut kurang dari 3 minggu akhirnya dengan rasa bersyukur dapet kerjaan ditempat yang lebih deket dengan tempat tinggal. Baru masuk kerja satu dua bulan ga tau kenapa udah bikin target aja buat diri sendiri, “ aku harus kuliah, harus!” dan taraaaaa kuliah cui, meski dari awal udah sadar beratnya kuliah sambil kerja tapi terus maju pantang mundur. Dan saat itu tertarik kuliah di universitas swasta yang aku sendiri baru tau kalau ada universitas itu hahah gapapalah yaw yang penting akreditasinya jelas A. yuhuuu …..


Share:

Jumat, 24 Agustus 2018

STuNtMaN


Opiniku

Anyway lagi musim nih ngomongin politik, tapi disini aku ga mau ngulitin masalah politik sih, Cuma pengen beropini sedikit mengenai komentar-komentar netijen nih. Beberapa memang ada komentar yang cerdas dan beberapa justru malah ngeliatin betapa yahhh begitulah mereka.

Nah ini yang lagi anget masalah stuntman pak presiden yang kemarin tampil di acara pembukaan ASIAN GAME 2018. So far menurutku ga ada yang salah sama penampilan presiden, wajar saja itu hanya suatu konsep hiburan yang dirancang sama bukan pak presiden sendiri tentunya. Jadi sudahlah jangan benci buta, menghubung-hubungkan kepemimpinannya dengan hal tersebut.
Alhamdulillahnya aku punya suami yang open minded banget orangnya dan dia ngasih banyak nasihat kalau aku salah tentunya. Example ketidakpuasanku atas pemerintahan kali ini adalah mengenai agama. tapi suami terus mencoba memberi pandangan lain agar aku tidak terlalu benci buta dan dibodohi dengan kebencian itu sendiri. Yah aku Islam dan itu nyakitin banget ketika banyak beredar berita kriminalisasi ulama, dan selain itu juga kekecewaan yang lain adalah beliau sudah dua kali menggandeng wakil dari non islam lalu meninggalkan kepemimpinannya dan membiarkan mereka memimpin kami sebagai umat islam. aku ga bicara tentang pendapatku sendiri kali ini, tapi jelas di Al-Quran :

Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena ( siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri ( siksa)Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu).” (Qs: Ali Imran; ayat; 28).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali-wali.” ( teman akrab, seperti pemimpin, penolong atau pelindung). Sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain……Firman Allah SWT di dalam surah Al-Maidah, ( 5) ayat; 51

Dan itu jadi pegangan. Tapi bukan berarti segala hal tentang beliau jelek, seperti yang dijelaskan tadi dan ada pertimbangan lain juga tentunya. Tapi terus-terusan baca ujaran kebencian mengenai stuntman itu kok ga realistis ya.
Urusan kekecewaan kita atas kepemimpinannya jangan sampe membuat kita buntu pula dalam berfikir. Rancangan mengenai stuntman adalah semata-mata citra baik bangsa kita dimata dunia bagaimana kita mampu menghibur dan tidak mengecewakan atas amanah sebagai tuan rumah. (memuliakan tamu gitu) karena jadi sorotan tentunya sebagai tuan rumah ASIAN GAME. Orang-orang yang dibalik layar mati-matian merancang konsep dan acara agar menarik. Lalu apa yang salah? Toh dalam konsep hiburan ini tidak ada udang dibalik layar. Semata-mata menjaga nama baik bangsa.

Kita saja sebagai pribadi di perintah oleh Allah untuk tidak mengumbar aib sendiri kepada orang lain? Lalu apa salahnya dengan bangsa ini jika memang ada kecacatan di dalam bukan berarti kita juga menampakan apa adanya kecacatan tersebut dimata dunia.

Dan apa salahnya dengan stuntman? Nanti kalau presiden beneran bisa melakukan atraksi tersebut kalian sanksi juga. Bukannya ngurus negara malah bla bla bla bla…..lalu menurut kalian harus seperti apa pembukaan acara tersebut?? Dipenuhi nyanyian-nyanyian duka kah? Atau bagaimana?
Sudahlah kawan, toh sudah terlewat hal tersebut jadi tidak perlu kita menjelek-jelekan dan mengungkit terus menerus tidak ada efeknya pula untuk kedepannya. lebih baik kita banyak belajar bagaimana mampu melihat sesuatu dari sisi yang berbeda, agar hati ini tidak terus-terusan dipenuhi dengan perasaan dengki. 

Share:

Selasa, 12 Juni 2018

Ramadhan

It will be first time when i feel different to celebrate Ramadhan. Yes gw udah ada suami. There is impassivity.
But tetep the deepest thing that we always feel and we did itu about of our family especially our parents. Right?
Yhaa beginilah. Biasanya ada semangat atau perasaan menggebu ketika tau mau mudik. Ahh..anak rantau pasti khatam rasanya mau pulang ke kampung halaman itu gimana. Mungkin kalo the finger kita g keriting ngetik yhaaa we will express it in one hundred excited emoji.haha saking senengnya ceritanya.
Started from satu minggu sebelum mudik udah packing2 syantik. Apalagi gw udh mikir day by day what outfit should i wear?
Hahah eventually gw make yang itu itu aja yg gw suka. Eventhough ada seambrek baju bahkan yang baru beli sekalipun belum pernah dipake adaaaaaa.. laper mata sist. Maaf. But nanti juga gw pake.
Back to how much feeling does ..hmm maksudnya rasa bahagianya itu mau pulang. Apalagi memang masa kecil disana so banyak temen pula.
Hahaha oke but the reality is we are in the different circumstance :). Tapi teteplah harus ada bahagianya kan yha ..secara suami ada disamping kita. Dia juga orang yang kita cinta kan. Wajar aja yang namanya "first time" itu butuh compliance and restraint lah yaahh. Semoga suami memaklumi kalo tiba2 emosi ga jelas karena home sick. Hehehe
Pada intinya we must be ready no matter what the condition is, itu aja sih.
Oke selamat berlebaran guys. Mohon maaf lahir batin 😇

Share:

Marriage part 1


I want to share for you all………………………………………………………..

After marriage i have a different feelings. It is so randomly . I mean, you guys baru akan bisa merasakan setelah menikah pula. But you have to  know what the point is. Intinya menikah itu bahagia kok dan menentramkan hati seperti janji Allah di Al Quran but, sorry i forgot where the caphter is.

Aku  pernah minta sama Allah untuk disegerakan jodohnya seseorang yang dia mencintaiku dan aku mencintainya. That is the perfectly match right ? "Saling" yes you get the point. Akhirnya bertahap sekarang aku belajar the reality "saling" cos so far aku masih sering ngambek kalo ada yang ga sesuai sama keinginanku. (Alhamdulillahnya dia lebih dewasa) jadi perlahan aku juga harus ngurangin kebiasaan ngambeknya.

Gini deh pasti ada nanti hal2 yang bikin kita sedih dan merasa teraniaya sama pasangan kita, but believe me itu cuma pikiran kita sebenarnya. Karena dia tidak berniat seperti itu. Even sebenarnya secara tidak sengaja dia bikin kita sedih benerannnnn :(, kok dia gini sama aku ya dan bla bla bla.
Back to word "saling" yhaa harus saling mengerti satu sama lain. Dan yang lebih penting sebenarnya mendengarkan keluhan satu sama lain. Dan jangan katakan "kok kamu ngeluh terus sama aku" hmmm kan kita pasangan,
 wajar dong yaaaaa wajar kalo jadi tempat ngeluh tempat pulang artinya we feel comfy each others to shared anything without doubt.

Dan aku pengen banget sharing tentang karakter yang bikin aku  startled sebenernya but i think twice because it is so privacy sist, so i decided to save it all for my own self and i would like to shared it with my God only :D.ku harap kalian juga gitu ya, jangan umbar-umbar masalah kalian dengan pasangan kalian di media social, believe me ga ada faedahnya, ada juga yang orang perhatian yang sebenernya mau ngepoin doing, save it only for you, sharingnya ke Tuhan aja dan ke sahabat yang bener-bener kamu percaya tentunya.

The conclusion of marriage itu saling

Saling menenangkan
Saling membahagiakan (the dream of all people nih)
Saling berbagi
Sampe yang jelek jeleknya
Saling bikin kesel satu sama lain terkadang :p
As a condiment ..ga sedep rasanya ya kalo g ada itu

Share: